Aktivis Satwa Ragu Penjualan Daging Anjing Berhenti

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 07:06 WIB
Menurut pengelola Jakarta Animal Aid Network, butuh waktu lama untuk menghentikan konsumsi daging anjing.
Pekerja memotong daging di rumah potong anjing dan babi di kawasan Jakarta Timur, Kamis (1/10). (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Walaupun daging anjing marak dijual sebagai makanan hingga saat ini, namun kelompok penyelamat satwa, Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yakin kebiasaan itu tidak akan langgeng ke depannya. JAAN berpendapat, upaya penghentian konsumsi daging anjing akan berhasil jika mengedepankan pendekatan melalui pendidikan bagi masyarakat.

"Kuncinya ada di edukasi. Lama-lama pasti ada perubahan. Kami realistis tidak mungkin penjualan anjing berhenti sekarang, butuh waktu dan edukasi," ujar pengelola JAAN, Karin Franken, kepada CNN Indonesia, Kamis (1/10) malam.
Untuk menghentikan konsumsi daging anjing , JAAN telah melakukan sosialisasi mengenai dampak memakan daging tersebut sejak berdiri 2008 lalu.

Investigasi juga sudah dilakukan lembaga tersebut untuk mengetahui asal-usul dan lokasi penjualan daging anjing di beberapa kota besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Karin, sosialisasi kerap ia lakukan bersama JAAN kepada masyarakat melalui berbagai media.

"Kami coba sosialisasikan ke masyarakat lewat sosmed, kunjungan sekolah dan lewat seminar bahwa makan daging anjing tidak sehat, mereka bukan hewan ternak, dan lainnya. Menurut saya efektif sosialisasinya, apalagi banyak organisasi lain yang ikut kampanye dengan tujuan sama dan sekarang banyak orang yang menjadi sadar," katanya.

Menurut Karin, terdapat 1.228 anjing yang diselamatkan JAAN sejak lembaga itu didirikan. Ribuan anjing yang diselamatkan berasal dari berbagai daerah, dengan latar belakang kasus yang berbeda-beda.

Anjing yang telah diselamatkan biasanya dikarantina selama dua minggu. Setelah itu, anjing akan divaksin kemudian ditempatkan di shelter hingga ada yang mengadopsi. Saat ini di shelter terdapat 63 anjing. 

"Rata-rata kami memilih anjing yang tidak berpemilik atau yang ditelantarkan oleh pemiliknya. Tapi kami juga ada sistem saring. Kami benar-benar coba untuk jumlah anjing yang ada sesuai dengan kemampuan," ujarnya.

Berdasarkan keterangan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI masih ada puluhan rumah makan yang menjajakan daging anjing sebagai menu bagi pengunjungnya. Di kawasan Jakarta Timur saja tercatat ada 40 lebih rumah makan yang menjual daging anjing sebagai makanan.

Daging-daging yang dijajakan rumah makan tersebut berasal dari berbagai pasar dan daerah sekitar Jakarta. Beberapa pasar dan daerah yang menjadi asal daging anjing untuk dimakan adalah Pasar Senen, Pasar Jaya Cijantung, Pasar Ciracas, Pulogebang, Perumnas Klender, Kapuk, Cililitan, Bandung, Sukabumi, dan Bekasi. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER