PEMBUNUHAN SALIM KANCIL

Polisi Bakal Ungkap Dugaan Keterlibatan Anggota Pekan Depan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 14:10 WIB
Sebenarnya investigasi perihal dugaan keterlibatan anggota polisi dalam kematian Salim Kancil sudah dapat diselesaikan besok.
solidaritas salim kancil CNN Indonesia/(Adhi Wicaksono CNNIndonesia Photographer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan investigasi terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam pembunuhan Salim Kancil di Jawa Timur akan rampung pekan depan.

Badrodin mengaku telah menerjunkan tim di lokasi. Tim-tim itu terdiri dari Inspektorat Pengawasan Umum dan Divisi Profesi Pengamanan. "Sehingga informasi-informasi yang selama ini berkembang soal apakah ada yang menerima uang atau pembiaran atau penanganan lambat bisa terungkap dari hasil pemeriksaan," kata dia di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (2/10). 


Sebenarnya investigasi perihal dugaan keterlibatan anggota polisi dalam kematian Salim sudah dapat diselesaikan besok. Namun, karena sudah memasuki akhir pekan, hasilnya mesti ditunda hingga pekan depan. Badrodin menjanjikan bakal memberi sanksi terhadap anggotanya. Namun, bentuk sanksinya masih harus menunggu hasil pemeriksaan. "Sanksi tergantung pelanggarannya seperti apa. Nanti baru bisa setelah ada hasil pemeriksaan," ujarnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga mengirim beberapa anggotanya ke lokasi kejadian untuk memantau penanganan kasus pembunuhan yang telah menyita perhatian publik ini.


“Kami sedang mengklarifikasi berbagai hal. Mengumpulkan keterangan dari sana-sini. Semua masih didalami dan dikonfirmasi satu sama lain dan belum bisa kami simpulkan,” kata Komisioner Kompolnas M. Nasser kepada CNN Indonesia, Jumat (2/10).

Nasser yang ikut turun ke Lumajang menyatakan Kompolnas juga akan menyelidiki kemungkinan kelalaian aparat dalam perkara ini. “Kami fokus ke soal pembunuhan dan penganiayaan itu,” kata Nasser. 


Kasus pembunuhan Salim dan penganiayaan rekannya Tosan diduga berawal dari masalah pembukaan tambang pasir di Lumajang. Keduanya dianiaya lantaran menolak kehadiran tambang yang dianggap bisa merusak lingkungan tempat tinggalnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER