Bocah Dibunuh, Polda Metro Jaya Uji DNA Dua Saksi

Eky Wahyudi & Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 13:16 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti mengatakan sejauh ini sudah ada dua saksi yang diperiksa oleh kepolisian.
Lokasi ditemukannya bocah perempuan yang ditemukan tewas meringkuk di dalam kardus di wilayah Kalideres, Jakarta Barat. (DetikFoto/Yudhistira Amran Saleh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dan tim dokter kepolisian dikerahkan untuk melakukan uji Deoxyribonucleic Acid (DNA) terhadap dua saksi yang telah diperiksa saat ini.

"Kami telah berkordinasi dengan kedokteran forensik dan tim DVI, dan akan melakukan uji DNA terhadap beberapa pihak. Kami minta mereka kooperatif untuk diperiksa DNA," ujar Krishna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/10).
Krishna menjelaskan pemeriksaan DNA tersebut sebagai materi pembanding dengan DNA sperma terduga pelaku yang ditemukan di kelamin korban saat korban pertama kali ditemukan.

Lebih lanjut, pemeriksaan DNA tersebut merupakan bentuk investigasi ilmiah yang dilakukan kepolisian untuk mengungkap pembunuhan dengan kekerasan seksual tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila saksi potensial hilang, kami akan meningkatkan kewaspadaan menjadi tersangka potensial," ujarnya.

Ia memastikan sampai saat ini sudah dua saksi telah diperiksa secara intensif oleh polisi. Namun kedua saksi tersebut belum menjadi tersangka.

Sebelumnya, seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun ditemukan tewas di dalam sebuah kardus di gang kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu. Korban ditemukan dengan posisi mulut tersumpal kain dan tangan dalam kondisi terikat.

Krishna menyatakan hasil forensik mengungkap dugaan korban meninggal siang hari pada Jumat. "Diduga korban dibunuh setelah dia pulang dari sekolah," ujar Krishna.
Krishna menegaskan timnya saat ini berusaha sesegera mungkin mengejar pelaku yang telah membuat warga Jakarta Barat geger. "Sementara ini kami menduga pelakunya lebih dari satu orang. Kami masih berusaha mencari tahu soal ini," kata dia.

Mengenai kasus tersebut, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyebutkan adanya kemungkinan pelaku pembunuhan mengidap penyuka anak-anak atau paedofil.

"Kami udah tanya keluarga, orang terdekat dan tidak menutup kemungkinan pelaku mengidap gangguan paedofil," kata Tito, di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (5/10).


Sementara itu Pengurus Pusat Muhammadiyah mengkritik pedas pemerintah terkait perlindungan dan penanganan kasus pembunuhan anak. Di mata Muhammadiyah, negara dinilai gagal dan abai melindungi anak yang tergolong sebagai kelompok rentan. 

"Tingginya kekerasan terhadap anak menunjukan betapa rusaknya moralitas bangsa dan rapuhnya keluarga sebagai basis perlindungan dan pendidikan anak," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, melalui rilis tertulis, Senin (5/10). (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER