Semarang, CNN Indonesia -- Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Jaswandi akan memecat dua anggotanya jika terbukti terlibat perampokan uang Rp5,7 milyar. Sersan Dua Isac dan Sersan Satu Sutrisna diduga berkomplot sengan oknum anggota Brimob Polda Jawa Tengah Brigadir Satu Supriyanto merampok uang milik PT Advantage, Senin pekan lalu.
Jaswandi menyampaikan hal ini usai memimpin upacara Peringatan HUT TNI ke-70 di Lapangan Jendral Sudirman Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin (5/10).
"Itu oknum akan diberi sanksi berat. Apalagi jika terbukti menjadi otaknya, akan kami singkirkan," kata Jaswandi kepada CNN Indonesia.
Ia mengakui jika apa yang dilakukan dua anggota Detasemen Intelijen itu membuat nama institusi tercoreng. Namun, hal itu tak membuat jajarannya berkecil hati karena masih banyak anak buahnya di Kodam IV/Diponegoro yang menorehkan prestasi di bidang ketrampilan militer dan olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak anggota kami yang berprestasi. Jangan sampai yang nakal itu merusak nama anggota yang berprestasi," katanya.
Aksi perampokan dua oknum TNI tersebut diungkap oleh Tim Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Senin pekan lalu.
Petugas kepolisian dibantu personel Kodam IV/Diponegoro menangkap tiga pelaku di tiga tempat berbeda. Semula Polda Jateng menyebut uang yang dirampok sebesar Rp 4,8 mliar. Namun belakangan korban Freddy mengaku uang yang dibawa kabur pelaku sebesar Rp5,7 miliar. Setelah merampok, tiga pelaku sempat membagi uang tersebut dan kabur.
Petugas yang mendapat laporan dari Freddy segera mengejar ketiga pelaku dan meringkusnya. Supriyanto kini ditangani oleh Polda Jawa Tengah. Sementara pelaku dari oknum TNI ditangani oleh Kodam IV/Diponegoro.
(sur)