Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Luwu Utara Arifin Djunaidi menyatakan ikut membantu proses evakuasi pesawat Aviastar yang telah hilang sejak Jumat pekan lalu. Ia membenarkan bahwa lokasi pesawat telah ditemukan Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Luwu.
Arifin menyebut lokasi ditemukannya pesawat berada sekitar 200 kilometer dari Kabupaten Luwu. Ia menyatakan saat ini Kepala Badan SAR Nasional FH Bambang Sulistyo beserta instansi terkait sedang melakukan evakuasi. “Kapolres Luwu Utara AKBP Muhammad Endro juga ikut melakukan evakuasi,” kata Arifin ketika dihubungi CNN Indonesia, Senin (5/10).
Arifin belum bisa memberikan informasi ihwal kondisi pesawat. Keterangan itu menurutnya merupakan kewenangan Kabasarnas. “Besok Pak Bambang akan memberi informasi perihal kondisi. Tapi kepala desa Ulusalu membenarkan mendapat informasi soal posisi pesawat dari warganya,” katanya.
Pesawat Aviastar yang hilang kontak mengangkut tujuh penumpang dan tiga kru. Pesawat itu lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara pukul 12.45 WITA.
Pesawat tersebut dijadwalkan menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 15.39 WITA. Namun dalam perjalanan pesawat itu hilang kontak dan baru dipastikan ditemukan sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, Tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri sebenarnya kembali melanjutkan pencarian pesawat Aviastar. Tim SAR sempat memperluas sektor pencarian hingga sembilan sektor yang meliputi tiga sektor di wilayah laut.
Pencarian lewat udara juga dimaksimalkan dengan menggunakan dua pesawat jenis fixed wing milik Aviastar untuk menyisir laut. Adapun dua pesawat helikopter lainnya akan digunakan untuk menyisir wilayah daratan.
Pencarian di wilayah laut meliputi Sektor 6, 7, dan 8 yang berada di Teluk Bone dan Siwa, Sulawesi Selatan. “Tiga sektor tersebut merupakan perluasan wilayah pencarian,” kata Mayor Laut Pelaut Candra Budiharjo, pilot helikopter milik Basarnas saat ditemui di Makassar.
Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) sempat terhadang oleh hadirnya awan Cumulonimbus. Deputi Bidang Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal Heronimus Guru menjelaskan kumpulan awan padat yang menjulang di langit itu menyulitkan pesawat berjenis fixed-wing untuk menyisir lokasi pencarian.
Meski demikian, hadirnya awan yang menjadi pemicu jatuhnya pesawat AirAsia akhir tahun lalu itu tidak menghalangi pencarian udara dengan menggunakan helikopter yang mampu terbang lebih rendah.
(bag)