Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menggabungkan Perusahaan Air Minum Jaya (PAM) dan Perusahaan Air Limbah Jaya (PAL). Penggabungan ini bertujuan agar air limbah yang dikelola PAL Jaya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan warga.
"Sudah bulat untuk menggabungkan PAL dan PAM karena dalam teorinya kalau air diambil terus tanpa mengembalikkan air untuk disirkulasi kembali, itu pasti kering," kata Ahok di Jakarta Timur, Selasa (6/10).
Karena itu Ahok merasa perlu menggabungkan PAM Jaya dengan PAL Jaya agar air limbah yang dikelola bisa didistribusikan untuk masyarakat lagi. Konsep ini menurutnya sudah dipakai oleh Singapura dan Israel.
"Singapura dulu beli air Malaysia, sekarang 100 persen airnya diolah. Di Israel lebih hebat lagi, air laut diolah, tapi walaupun air laut diolah semua tetap mengolah air limbah," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai, Jakarta seharusnya bisa lebih dari apa yang dilakukan Singapura dan Israel. Jakarta menurut Ahok punya sungai yang selama ini menjadi sumber air baku yang bisa diolah dan sisa air limbah yang melimpah.
Dengan mengolah air limbah, Ahok yakin Jakarta tidak akan kekurangan air bersih untuk kebutuhan harian warga ibu kota.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ahok meminta agar pembuangan air limbah disambung pipa agar bisa ditampung dan diolah.
"Kalau di luar negeri semua pembuangan di rumah mesti ke pipa, kemudian diolah. Nah, kalau ngolah air limbah saja bisa, masa air Ciliwung enggak bisa," katanya.
Namun dengan teknologi pengolahan air limbah yang ada sekarang, Ahok belum bisa menjamin iar hasil pengolahan bisa diminum. Namun setidaknya air tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan warga yang lain.
"Kalau di Singapura, air yang belum begitu bersih digunakan buat nyiram tanaman," katanya.
Ahok mengatakan penggabungan dua perusahaan pengolahan air tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun ini. Sementara itu, pemasangan pipa akan dilakukan setelah proses lelang selesai.
(sur)