Khofifah Usul Korban Kabut Asap Diberi Rp900 Ribu per Orang

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 08:51 WIB
Uang tersebut akan diberikan kepada warga miskin terpapar kabut asap dengan mekanisme Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kementerian Sosial saat rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/9). (AntaraFoto/ M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dia berencana memberikan kompensasi sebesar Rp 900 ribu per orang kepada korban kabut asap melalui mekanisme Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Namun, usulan kompensasi tersebut mesti menunggu persetujuan anggaran dari Kementerian Keuangan. 

Khofifah mengatakan rencana pemberian kompensasi bagi korban kabut asap di enam provinsi telah disetujui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Saat ini, dia masih menunggu kesepakatan dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

Khofifah mengatakan uang kompensasi tersebut untuk memberikan jaminan hidup bagai masyarakat yang terkena dampak kabut asap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, uang kompensasi tersebut akan diambil dari bagian anggaran bendahara umum negara (BA BUN).

"Kemarin saya mendapat informasi, Direktorat Jenderal Anggaran belum ketemu format sumber dananya," kata Khofifah kepada CNN Indonesia ditemui di kediamannya, Selasa (6/10).

Rencananya, pemerintah pusat akan memberikan kompensasi sebesar Rp900 ribu per orang. Angka tersebut didapatkan dari perhitungan jaminan hidup di Kementerian Sosial, yakni Rp10 ribu. Kemudian dikalikan dengan 90 hari.

Secara keseluruhan angka itu nantinya juga akan dikalikan dengan korban kabut asap yang diperkirakan 25 persennya adalah masyarakat bawah, yakni sekitar 1,2 juta orang. Khofifah menuturkan, mereka adalah pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Oleh sebab itu, Khofifah mengatakan kompensasi tersebut akan diberikan ke masyarakat melalui KKS apabila disetujui dan ditemukan format sumber anggarannya.

"Iya KKS. Langsung dari Bendahara Umum Negara ke PT Pos. Di PT Pos ada semua datanya. Cuma uangnya di Kementerian Keuangan," kata bekas Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan angka warga yang terkena penyakit akibat asap semakin meningkat.

"Pada bulan Oktober ini, memang terjadi kenaikan sebanyak 15-20 persen per daerah masing-masing," kata Nila.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), penderita infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Riau menyentuh angka lebih dari 20.000 jiwa.

"Riau ada 34.846 jiwa, di Jambi ada 31.191 jiwa, di Sumatera Selatan ada 22.855 jiwa, dan Kalimantan Barat ada 23.487 jiwa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho.

Sementara di Palangkaraya, penderita ISPA hanya berjumlah 11.522 jiwa dan Kalimantan Selatan menjadi penyumbang penderita ISPA paling sedikit dengan 11.330 jiwa. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER