Kapolda: Jakarta Pasar Potensial Penjualan Narkotik Dunia

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 17:41 WIB
Saat ini para pengedar narkotik tak lagi menyasar orang kaya sebagai korbannya. Peredaran narkotik telah merambah ke semua lini masyarakat, tanpa terkecuali.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian (kanan) didampingi Kabareskrim Budi Waseso saat memberi keterangan pengungkapan narkotika di Jakarta, Rabu, 9 September 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan DKI Jakarta menjadi salah satu pasar terbesar penjualan narkotik di dunia. Hal tersebut berdasarkan tingginya barang bukti yang disita dan keterlibatan warga asing sebagai pelakunya.

"Kita perlu prihatan karena Jakarta sudah menjadi market yang sangat potensial, dan ini sangat berpengaruh terhadap generasi muda kita," ujar Tito di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (8/10).

Tito menuturkan saat ini para pengedar narkotik tidak lagi menyasar orang kaya sebagai korbannya. Menurut dia, peredaran narkotik telah merambah ke semua lini masyarakat, tanpa terkecuali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito meminta semua pihak untuk merapatkan barisan dan meminta pemerintah memberi atensi lebih terhadap tindak pidana narkotik. Pasalnya, ada banyak tersangka yang berasal dari beberapa negara. Diantaranya berasal China, Taiwan, Malaysia dan Nigeria.

"Kita harapakan mendapat perhatian dan pemerintan meningkatkan fokusnya. Karena narkotika merupakan musuh nasional kita," ujar Tito.

Selain itu, Tito menilai ada hal yang mendasari alasan mengapa narkotik harus mendapat atensi lebih. Menurutnya, narkotik adalah jenis barang berbahaya dan memiliki nilai jual tinggi. Sehingga harus segera harus dimusnahkan karena dikawatirkan akan mempengaruhi petugas penyelidik di lapangan.

"Prinsipnya jangan sampai anggota kita gelap mata. Lebih baik cepat-cepat diberangus," ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memusnahkan narkotik senilai Rp1,2 triliun di Pusat Pemusnahan Dokumen di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (8/10). narkotik-narkotik itu disita dari jaringan internasional dan nasional dalam kurun tiga bulan terakhir, Juli sampai September.

Direktur Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan narkotik-narkotik tersebut berasal dari 1.278 kasus tindak pidana.

"Polda Metro bekerja sama dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta dan Polres Jakarta Barat beserta jajaran. Jumlah tersangka sebanyak 1.562 orang," ujar Eko di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dari ribuan tersangka, Polda Metro Jaya berhasil menyita 672,84 kilogram sabu-sabu dan 641.451 butir ekstasi, 26,1 kilogram dan kethamin 2,5 kilogram.

(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER