Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Narkotika Nasional saat ini sedang melakukan pengintaian terhadap salah satu kapal asing yang diduga digunakan untuk mendistribusikan narkoba ke Indonesia. Oleh karena itu, BNN meminta bantuan TNI Angkatan Laut untuk menyiagakan alutsistanya mengeksekusi kapal asing tersebut.
"Saya sudah sampaikan kepada teman-teman TNI AL bahwa sampai saat ini ada kapal yang sedang kami indik. Begitu masuk ke wilayah republik ini, langsung saja ditenggelamkan oleh senjata kapal TNI AL," ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (8/10).
Budi enggan secara terbuka menyampaikan letak dan kapal apa yang sedang diintai oleh BNN. Namun, ia mengaku, pemusnahan kapal asing tersebut merupakan obsesinya sejak pertama kali menjabat sebagai Kepala BNN.
Lebih lanjut, menurut Budi, pengerahan alutsista TNI AL untuk melumpuhkan kapal asing yang diduga mendistribusikan narkoba sebagai salah satu bentuk usaha untuk mengoptimalkan pendayagunaan persenjataan yang dimiliki oleh TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada peluru-pelurunya tidak dipakai, lebih baik diuji di kapal asing itu," ujarnya.
Budi mengatakan TNI AL sebenarnya sudah melakukan persiapan untuk menindaklanjuti informasinya tersebut. Hal tersebut terlihat ketika dalam perayaan HUT ke-70 TNI, TNI AL mempertunjukkan kekuatan bersenjatanya untuk melumpuhkan musuh yang berada di laut.
Selain itu, Mantan Kabareskrim ini menyatakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba bisa berjalan dengan baik, bila semua pihak melibatkan diri dan secara maksimal mengerahkan kemampuannya.
"Kalau kami semua berbuat, yakinlah dalam waktu yang relatif singkat kita bisa menanggulangi secara masif narkoba di republik ini, dan ini harus. Kita tidak boleh setengah-setengah melakukan ini," ujarnya.
Sebelumnya, Budi mengaku akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberantas mafia narkoba jaringan nasional dan internasional. Budi menilai, mafia narkoba khususnya dari negara asing adalah musuh dan ancaman bagi negara.
"Sebenarnya tindakannya tidak perlu lagi untuk menekankan hukum pidana kepada mereka. Jika dikonstruksikan bahaya terhadap ancaman negara, TNI yang harus berbuat, dan saya kira tidak harus melalui prosedur hukum pidana umum lagi terhadap mereka," ujar Budi di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (8/10).
Budi mengaku telah meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mengerahkan pasukan dan alutsista menanggulangi peradaran narkoba di Indonesia.
"Saya bilang ke Pak Panglima 'Pak Panglima, itu peluru jangan dibuang sia-sia, itu ada sasarannya, nanti saya kasih tahu, tinggal Bapak yang nanti melaksanakan'," tutur Budi.
(sip)