Psikoseksual Sulit Dikenali, Orang Tua Harus Ketat Awasi Anak

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2015 17:46 WIB
"Psikoseksual sulit identifikasi secara awam. Ini perilakunya hampir sama dengan perilaku normal. Tidak ada gejala menonjol," kata Wakil Ketua KPAI Putu Elvina.
Polisi menetapkan AD dari saksi menjadi tersangka terkait kasus dugaan pembunuhan bocah PNF di Kalideres. Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina mengatakan pengidap gangguan penyimpangan seksual atau psikoseksual sulit diindetifikasi oleh orang awam. Alhasil, orang tua harus mengawasi ketat anak mereka dari lingkungan pergaulannya.

"Psikoseksual sulit untuk identifikasi secara awam. Ini perilakunya hampir sama dengan perilaku normal. Tidak ada gejala yang terlalu menonjol," kata Putu saat berbincang dengan CNN Indonesia, Sabtu (10/10).
Gejala penyimpangan seksual cenderung tersembunyi. Seorang dewasa tak bisa diidentifikasi dari penampakannya apakah dia 'penyuka' anak kecil atau tidak. Alih-alih demikian, penyimpangan mudah terungkap justru dari pengakuan orang tersebut.

Dengan kondisi demikian, kewaspadaan orang tua dan anak perlu ditingkatkan agar terhindar dari predator anak tersebut. Peran orang tua adalah memantau tiap orang yang dekat dengan teman, lingkungan terdekat, dan perilaku si anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bisa dilakukan adalah sampai sejauh mana kita mengupayakan agar anak-anak safe dalam arti membangun pergaulan yang sehat. Kewaspadaan anak lebih kepada hubungan antara anak dengan orang lain," katanya.

Kenali Perubahan Sikap

Putu melanjutkan, orang tua juga harus mengenali perubahan sikap sang anak. Bisa jadi, perubahan perilaku menjadi indikator anak terkena penyimpangan seksual oleh orang dewasa.
"Sebatas apa hubungannya anak dengan tetangga dewasa, harus dipahami dengan baik dan tidak sampai terlalu baik. Kalau tiba-tiba baik sekali atau menjaga jarak, bisa golongkan terjadi sesuatu pada anak tersebut," katanya.
 
Ciri lain yang dapat dicurigai adalah apabila terjadi perubahan perilaku terkait semangat bersekolah. Anak yang tadinya bersemangat ke sekolah kemudian jadi tak bergairah perlu diwaspadai. Hal serupa dengan keriaan sang anak yang bisa jadi berkurang dan cenderung mengurung diri.

"Ada sesuatu yang terjadi dan harus diwaspadai," ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya, dalam konferensi pers, Sabtu (10/10), Direktur Reserse Kriminal Umum Mabes Polri Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan penyidiknya telah menemukan tiga alat bukti untuk menetapkan AD sebagai tersangka pembunuh bocah bernama PNF. AD disangka mengidap psikoseksual atau penyimpangan seksual.

PNF Ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah kardus di dekat rumahnya, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/10). Dalam jasadnya, ditemukan bercak sperma. Diduga, ia dicabuli terlebih dulu sebelum dibunuh. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER