Tersangka Pembunuh Bocah Mengidap Gangguan Psikoseksual

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2015 16:17 WIB
hasil otopsi juga menunjukkan telah terjadi penetrasi pada alat kelamin korban. "Kesimpulannya pelaku gangguan psikoseksual," kata Khrisna.
Polisi menetapkan AD dari saksi menjadi tersangka terkait kasus dugaan pembunuhan bocah PNF di Kalideres. Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian akhirnya meningkatkan status residivis berinisial AD dari saksi menjadi tersangka terkait kasus dugaan pembunuhan bocah PNF di Kalideres, Jakarta Barat.

Dari pemeriksaan yang berhasil dihimpun kepolisan, tersangka AD mengidap gangguan psikoseksual. Terlebih, tersangka juga pada Jumat (9/10) malam akhirnya mengakui telah melakukan perbuatan yang dtuduhkan kepadanya.

Selain itu, hasil otopsi juga menunjukkan telah terjadi penetrasi pada alat kelamin korban. "Kesimpulannya pelaku gangguan psikoseksual," Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Sabtu (10/10).
Dalam konferensi pers, Sabtu (10/10), Krishna mengatakan penyidiknya telah menemukan tiga alat bukti untuk menetapkan A sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi 13 orang anak juga akhirnya mau bercerita tentang AD. Tersangka AD disebut suka bergaul dengan anak dan hidup sendiri," kata Krishna.

Khrisna sebelumnya mengungkapkan, kelompok Agus tersebut terdiri dari empat orang berusia di bawah 13 tahun dan diketuai oleh Agus. Agus pula yang mengoordinasikan cara mendapat narkoba yang kemudian mereka konsumsi bersama-sama.
"Mereka berempat disuruh mengumpulkan uang masing-masing Rp20 ribu, Rp30 ribu, hingga Rp50 ribu untuk mengonsumsi ganja atau sabu," kata Khrisna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10).

Anak-anak tersebut, kata Khrisna, tidak bisa diperiksa layaknya orang dewasa. Ada salah satu anak yang perlu diajak bicara sebanyak lima kali sebelum akhirnya mau membuka segala yang dia ketahui soal Agus.

"Akhirnya baru terbongkar ada 13 anak yang bergabung, berkelompok, bahkan menginap hingga dikunci di dalam rumah Agus sampai pagi. Mereka juga diraba-raba dan diciumi," ujar Khrisna.

"Ada korban berinisial U yang bercerita bahwa Saudari Y pernah hamil tiga bulan dan digugurkan atas perintah Agus. Jadi total ada 13 anak yang diperiksa, 10 laki-laki dan tiga perempuan."
Terkait nama kelompok "Boel Tacos", Khrisna mengaku telah mengetahui apa arti dari nama tersebut. Menurut info yang didapatnya, kata "Boel" berarti dubur. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER