TNI: Operasi Kabut Asap Pesawat Asing di Bawah Komando BNPB

Beni Apriadi, Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 11 Okt 2015 06:17 WIB
Pelaksanaan operasi kabut asap bersama Singapura dan Malaysia berdasarkan pada rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri.
Para petugas dari Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan atau Manggala Agni BKSDA Sumatera Selatan dibawahi langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (CNN Indonesia/Ranny Virginia)
Palembang, CNN Indonesia -- Pesawat dan helikopter bantuan dari Singapura dan Malaysia untuk mengatasi kabut asap sudah tiba di Palembang, Sumatera Selatan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan operasi bersama bantuan asing semua dikendalikan dalam satu komando di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bantuan dari negeri jiran itu selanjutnya bersinergi dengan petugas gabungan dari Tentara Nasional Indonesia. Bantuan armada udara tersebut akan memaksimalkan upaya pemadaman api yang membakar lahan gambut di wilayah Sumsel.

“Pesawat-pesawat itu akan memadamkan dari udara, pasukan saya memadamkan dari darat, dengan membangun kanal-kanal,” kata Gatot Nurmantyo saat ditemui di Palembang, Sabtu (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot, yang langsung meninjau lokasi kebakaran lahan di Sumsel menyatakan bahwa untuk pelaksanaan operasi kabut asap bersama Singapura dan Malaysia berdasarkan pada rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri.

Pada kesempatan ini Gatot juga menyoroti pentingnya pembangunan kanal-kanal di lokasi kebakaran lahan. Pembangunan kanal ini bertujuan untuk membah efektivitas pemadaman yang dilakukan melalui udara.

Dalam upaya membantu mengatasi kabut asap, Singapura mengirimkan helikopter Chinook. Helikopter bermuatan besar buatan Amerika itu mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Palembang, Sabtu (10/10), di tengah kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang.

Selain Chinook, Singapura juga mengirim pesawat jenis hercules C130 yang nantinya berfungsi sebagai navigator pemantau titik panas.

Sebelumnya pesawat bantuan Malaysia telah lebih dulu tiba pada Jumat malam (9/10). Malaysia mendatangkan pesawat jenis bombardir CL 415 Water Bombing yang dapat mengangkut 6.000 liter air.

Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengharapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana mampu memimpin seluruh kekuatan yang ada untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan.

"Ini sekaligus ujian pertama bagi kepala BNPB yang baru bertugas lebih kurang satu bulan yang lalu," kata kepada CNN Indonesia, Sabtu malam (10/10).

Saleh, yang komisinya antara lain bermitra kerja dengan BNPB mengatakan bahwa menurut ketentuan BNPB memang bertugas sebagai koordinator dalam penanggulangan bencana. Selama ini BNPB dengan seluruh kekuatan yang ada selalu berupaya untuk memadamkan sendiri tanpa keikutsertaan negara asing.

Ia menambahkan baru tahun ini pemerintah mau menerima bantuan asing. “Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BNPB belum pernah menerima bantuan dari negara lain untuk masalah asap ini,” ujarnya.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER