Jakarta, CNN Indonesia -- Penanganan kebakaran lahan, hutan, dan kabut asap di enam provinsi di Indonesia memasuki babak baru dengan adanya bantuan dari negara asing. Selain bantuan dari asing penggunaan alat dari dalam negeri masih terus dilakukan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan alat terbaru yang digunakan pemerintah Indonesia adalah
drone atau pesawat tanpa awak. "Kita akan gunakan drone untuk membantu proses
water bombing," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Senin (12/10).
Menurut Luhut, jarak pandang yang semakin hari semakin mengkhawatirkan membuat penggunaan drone sangat dibutuhkan untuk memantau kondisi asap di beberapa lokasi terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang Luhut terima pagi ini jarak pandang di OKI hanya 100 meter saja. Kondisi tersebut dikabarkan masih akan bertahan setidaknya sampai satu pekan ke depan.
Luhut menegaskan penanganan asap kali ini akan difokuskan di OKI tanpa melupakan penanganan daerah-daerah lain. Ia menyebut OKI saat ini menjadi daerah operasi. "Di OKI ada yang baru dipadamkan tiba-tiba muncul lagi karena semburan angin," katanya.
Hambatan utama dalam memadamkan air di lapangan adalah jarak pandang. Ini yang menyebabkan TNI Angkatan Darat dan PT Dirgantara membantu pemantauan asap memakai
drone.
(bag)