Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan mendapatkan bantuan dana tambahan ratusan miliar rupiah untuk penanganan bencana kabut asap dan kebakaran hutan di tanah air. Alokasi dana tersebut telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Keuangan.
"Sekarang disiapkan dana tambahan Rp700 miliar. Angka itu sudah disetujui DPR RI dan Kementerian Keuangan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Senin (12/10).
(Lihat Juga FOKUS Kabut Asap Makin Mengganas)Hingga saat ini BNPB sudah mengeluarkan dana hingga Rp385 miliar hanya untuk memadamkan api dan menghilangkan kabut asap.
Selain mendapat suntikan dana, BNPB menyiapkan bantuan armada pesawat
water bombing untuk penanganan kabut asap. Saat ini pun masih ada beberapa pesawat yang siap siaga jika diperlukan untuk mengudara. Pesawat-pesawat itu tengah berada di Pangkal Pinang, Bangka, lantaran bandara di sekitar Palembang tidak bisa menampung pesawat sebanyak itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luhut, pekatnya asap menjadi penghalang utama proses
water bombing yang dilakukan BNPB saat ini. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan misalnya, jarak pandang pagi ini hanya sejauh 100 meter.
Tak hanya proses
water bombing yang tertunda, proses pembuatan hujan buatan pun diakui Luhut sulit dilakukan karena pekatnya asap di daerah tersebut.
"Tanpa bantuan hujan memang agak sulit. Tapi saat ini kami terus fokus untuk pemadaman," kata Luhut.
Parahnya kebakaran hutan di Indonesia diikuti dengan parahnya angin El Nino yang berembus di sekitar wilayah Indonesia. El Nino tahun ini lebih parah dari tahun 1997 dan 1998.
"El Nino sekarang parah sekali hingga kekeringan sangat besar dan sulit memadamkannya," kata Luhut.
Hari ini, Luhut bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, serta perwakilan BNPB dan TNI menggelar rapat internal membahas kebakaran hutan yang melanda Indonesia selama hampir enam bulan terakhir.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan ada alasan kenapa pemerintah tidak sejak awal memutuskan menerima bantuan negara lain. Sebagai negara yang turut bergabung dalam
Asean Agreement on Transboundary Haze Pollution, kata dia, Indonesia harus lebih dulu serius mengupayakan pemadaman kebakaran hutan secara nasional.
(utd)