RI Setujui Tawaran Bantuan Tiga Negara untuk Atasi Kabut Asap

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 14:23 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tawaran penanganan kabut asap tersebut diajukan oleh Australia, Jepang dan Rusia.
Permasalahan kabut asap belum juga bisa diatasi dengan tuntas hingga saat ini. Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan pun mengumpulkan para menteri terkait, di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (12/10). (DetikFoto/ Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akhirnya menjalin kerja sama dengan beberapa negara asing dalam penanganan bencana kebakaran hutan dan kabut asap. Kementerian Luar Negeri mengatakan saat ini Indonesia akan menjalin koordinasi dengan Australia, Jepang dan Rusia.

"Dari Australia kami melakukan kontak untuk kerja sama bantuan pesawat Hercules yang bisa membawa air sebanyak 15 ribu liter," kata Retno saat menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin (12/10). (Lihat Juga FOKUS Kabut Asap Mengganas)

Pesawat tersebur, kata Retno, diperkirakan akan tiba di Indonesia besok, Selasa (13/10), dan diharapkan bisa segera membantu proses pemadaman api.
Sedangkan bantuan dari pemerintah Rusia, kata Retno, berupa dua pesawat yang bisa mengangkut 12 ribu liter air untuk dijatuhkan ke area kebakaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara berbeda dengan bantuan Rusia dan Australia, Jepang memberikan bantuan berupa zat kimia yang diperkirakan bisa membantu mempercepat proses pemadaman api.

"Jepang membantu dengan chemical serta ahli yang membantu penggunaan bahan kimia tersebut," katanya.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahan tersebut hampir mirip dengan bahan kimia yang digunakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk pemadaman asap.

"Jadi BNPB sudah menggunakan bahan kimia dan sekarang ada bantuan dari Jepang, hasilnya pun cukup signifikan," kata Luhut.

Sejauh ini baru Malaysia dan Singapura yang sudah mengirimkan bala bantuan untuk memadamkan api di enam provinsi rawan kabut asap di Indonesia. Bantuan tersebut berupa dua pesawat bombardir dari Malaysia dan satu pesawat berkapasitas 5000 liter air milik Singapura.
Luhut berharap bombardir air bisa membantu mengurangi jumlah titik api yang menyebabkan banyaknya kabut asap.

Tawaran China dan Thailand

Selain menunggu bantuan dari Jepang, Rusia, dan Australia, Retno mengungkapkan bahwa pembicaraan bantuan dari negara lain pun sedang dilakukan.

Namun apakah bantuan tersebut akan diterima, masih tergantung jenis bantuan yang akan diajukan.

"Pembahasan dengan Thailand dan China sedang dilakukan. Kami akan bahas jenis bantuan dan kerja sama apa yang akan diberikan," ujar Retno.

Sementara itu, Luhut mengakui bahwa pengajuan bantuan bukan hanya diberikan oleh pihak pemerintah saja. Beberapa perusahaan komersil pun disebutnya ada yang menawarkan bantuan.

Namun begitu, untuk saat ini proses tawaran dari perusahaan komersil tersebut masih akan diteliti. Luhut hanya memastikan jika bantuan yang ditawarkan sesuai maka pemerintah pasti akan menerimanya.

"Ada tawaran (komersil) dari Rusia tapi masih kami pelajari dulu. Namun pasti akan kami terima," katanya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER