Pemadaman Dibantu Tiga Negara, Kabut Asap Masih Merajalela

Resty Armenia & Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Senin, 19 Okt 2015 10:27 WIB
BNPB menyatakan bantuan internasional tak lantas membuat titik-titik api bisa langsung padam. Jokowi menyebut situasi kebakaran saat ini tak normal.
Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II di Palembang, Sumatra Selatan, tertutup oleh kabut asap. (ANTARA/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi menyatakan area kebakaran hutan meluas. Ia menyebut situasi sekarang “Di luar kondisi normal.” Jumlah titik api hingga saat ini, Senin (19/10), fluktuatif. Salah satu sebabnya karena el nino yang berkepanjangan.

Per sore kemarin, kata Jokowi, di seluruh Indonesia terdapat 942 titik api kebakaran lahan. Pemerintah mengirimkan antara lain 31 ton obat-obatan, 3 ton paket logistik, dan 3,5 juta masker ke wilayah-wilayah terdampak kabut asap.

“RS dan puskesmas juga kami perintahkan buka 24 jam. Rumah singgah untuk evakuasi korban disiapkan. Masalah terkait ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) ditangani,” kata Jokowi.
Upaya pemadaman terus dilakukan lewat darat dan udara. Namun oleh sebab area yang terbakar sangat luas, Jokowi meminta masyarakat bersabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya memantau tak hanya pagi, siang, dan malam. Data dan gambar selalu saya terima. Sekarang saatnya masyarakat bersama pemerintah kabupaten, kota, provinsi, pusat, dan seluruh organisasi, bersama-sama menyelesaikan masalah ini karena lahan yang terbakar amat luas,” ujar Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta Panglima TNI, Kapolri, dan Badan Intelijen Negara untuk mewaspadai kemungkinan adanya pihak yang ingin memanfaatkan situasi untuk memancing keresahan warga.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei, mengatakan belum ada perkembangan memuaskan atas upaya pemadaman titik api di Kalimantan Tengah –salah satu wilayah yang masih pekat diselimuti kabut asap.

“Kebakaran sebagian berhasil dipadamkan, tapi muncul baru lagi. Belum ada kemajuan signifikan,” kata Willem kepada CNN Indonesia.
Sejauh ini ada tiga negara yang telah mengirimkan bantuan sukarela kepada Indonesia, yakni Australia, Malaysia, dan Singapura. Sementara bantuan dari Rusia bukan bersifat sukarela, melainkan komersial.

“Pesawat Australia pekan lalu beroperasi lima hari kerja, sekarang sudah berakhir. Pesawat Malaysia hari ini terakhir, pesawat Singapura masih di sini, pesawat Rusia datang Rabu pekan ini,” ujar Willem. Pesawat-pesawat itu melakukan water bombing di titik-titik api.

Parahnya kabut asap membuat pesawat asal Malaysia tak maksimal beroperasi, sebab alokasi terbang tujuh jam per hari mesti dipangkas menjadi hanya empat jam.

“Bukan berarti semua api langsung padam jika ada bantuan internasional. Dilihat juga kemampuan water bombing-nya,” kata Willem.

Kabut asap kembali membuat Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, sempat lumpuh karena jarak pandang cuma 200 meter. Sebanyak 19 penerbangan dari dan ke bandara itu tertunda. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER