Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan tiga kartu sakti, yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) rampung didistribusikan pada November mendatang.
"Dua minggu lalu saya cek ke percetakan, KIS sudah 25 persen dicetak. Ini selayaknya ban berjalan. Artinya, selesai cetak, langsung distribusi. Kami targetkan per 30 November semua kartu sudah sampai di titik distribusi, di kantor pos," kata Khofifah saat ditemui di Kementerian Sosial, Jakarta.
Sementara itu, Khofifah mengatakan sebanyak 530 dari 3,6 juta anak terlantar penerima KIP juga telah mendapatkan kartu. Kendati demikian, ia mengatakan sampai saat ini masih ada perbedaan data penerima KIP di Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Di Kemensos sebanyak 4,1 juta anak terlantar dan anak jalanan yang berhak mendapatkannya. Sementara data Kemendikbud menyebutkan ada 3,6 juta anak umur 6-21 tahun yang tidak teregistrasi di sekolah. Maka Kemensos punya wewenang untuk menyisir," katanya.
Khofifah juga mengatakan pihaknya akan memastikan pendistribusian kartu-kartu tersebut memang kepada orang yang tepat. "Kami targetkan per 15 Desember ini masyarakat penerima kartu itu semuanya memang sesuai," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun menjadi andalan Jokowi, program kartu sakti yang dicanangkan oleh Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo ternyata banyak belum dimengerti kegunaannya oleh masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat misalnya saat pembagian kartu di Magelang, Jawa Tengah, pada awal Juni silam.
"Ini kartu sehat. Ehm....buat apa ya...ehm....belum tahu," kata seorang warga Desa Borobudur, Munhamirotun, ketika ditemui CNN Indonesia di depan Balai Desa Borobudur, Magelang, Selasa (2/6).
Sama halnya dengan Munhamirotun, warga desa lain yakni Suroyo juga mengaku belum tahu manfaat kartu sakti yang ada di tangannya. "Saya belum tahu. Belum dikasih tahu," ujar Suroyo.
Lebih jauh lagi, menurut Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Borobudur Sodiqasnawi, masih banyak juga warga yang bahkan tidak tahu mereka sudah terdaftar sebagai penerima KIS, KKS, dan KIP sehingga banyak yang merasa mendapat secara tiba-tiba.
"Kami sudah kirim data mereka ke pusat, tidak diumumkan jadi belum tahu. Soalnya kalau nanti diumumkan sebelumnya belum tentu lolos verifikasi datanya. Belum tentu mereka jadi dapat," ujar Sodiq memberi alasan.
(utd)