Kodam Diponegoro Amankan Rp400 Juta Uang Hasil Rampokan

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 07:47 WIB
Uang tersebut merupakan hasil rampokan Rp5,7 miliar akhir september lalu yang diduga dilakukan oleh dua oknum TNI dan seorang oknum Brimob.
Danpomdam IV Diponegoro Kolonel CPM Arief W, didampingi Wadan Pomdam Letkol CPM Tri dan Kapendam Kolonel Inf Zaenul Bahar menunjukkan uang 400 juta yang disembunyikan Serda Isac di Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/10). (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Semarang, CNN Indonesia -- Detasemen Polisi Militer (Denpom) Komando Daerah Militer IV/Diponegoro menyita uang Rp400 Juta yang disembunyikan oknum anggota TNI yang jadi tersangka perampokan. Tersangka tersebut, Sersan Dua Isac Corputy adalah anggota Detasemen Intelijen Kodam IV/Diponegoro.

Isac merampok uang milik PT Advantage bersama rekannya Sersan Satu Sutrisna dan seorang anggota Brimob Polda Jawa Tengah Brigadir Supriyanto pada 28 September 2015 lalu. Jumlah uang yang dirampok mencapai Rp5,7 miliar.
Menurut Komandan Pusat Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel CPM Arief WD, uang Rp400 juta tersebut diamankan di rumah kos di Semarang yang didiami Isac. Rumah kos itu pula yang jadi tempat persembunyiannya setelah merampok.

"Kami langsung kordinasi dengan penyidik Polda Jateng," kata Arief kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uang yang akan jadi barang bukti itu selanjutnya dititipkan di bank yang sudah ditunjuk tim gabungan.

Dengan diamankannya yang Rp400 juta ini, maka total barang bukti uang hasil rampokan yang diamankan berjumlah Rp5,2 miliar. Masih kurang Rp500 juta lagi yang diduga sudah dipakai oleh para tersangka.
Sekitar Rp200 juta diperkirakan dipakai oleh para tersangka seperti untuk keperluan operasional selama buron. Salah seorang tersangka juga diketahui menggunakan uang hasil rampokan untuk membeli motor balap.

Kasus perampokan ini terjadi di aDesa Kwagen, Tengaran, Kabupaten Semarang. Perampokan bermula saat Brigadir Supriyanto mengawal pengiriman uang milik PT Advantage.

Bukan mengamankan, Supriyanto malah mengancam sopir perusahaan tersebut, Freddy dengan menodongkan senjata api. Supriyanto selanjutnya menyekap Fredy dan menghubungi Isac dan Trisna. Ketiganya lantas membawa kabur uang sebesar Rp5,7 miliar.
Freddy kemudian melaporkan perampokan tersebut ke Polda Jateng, Tak butuh waktu lama ketiganya berhasil dibekuk petugas.

Supriyanto kini ditangani oleh Polda Jateng. Sementara Isac dan Trisna diproses hukum di Kodam VI/ Diponegoro. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER