Polda Aceh Tahan Enam Tersangka Rusuh Aceh Singkil

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 21:12 WIB
Hingga saat ini sebanyak tujuh orang masih dalam daftar pencarian orang alias buron.
Kapolda Aceh Irjen Pol. Husein Hamidi (kiri) bersama Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto (kanan) usai mengikuti upacara bersama di Banda Aceh, Aceh, Selasa (17/3).(ANTARA FOTO/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi mengungkapkan saat ini sebanyak enam tersangka kerusuhan Aceh Singkil telah ditahan. Husein mengatakan tiga orang ditahan karena melakukan perusakan dan pembakaran. Mereka adalah N, S, dan E.

Sementara itu, dua orang yakni F dan S turut ditahan karena diduga menyebarkan pesan singkat yang bernada provokasi. Keduanya ditangkap pada Jumat (16/10) lalu pukul 02.00 WIB di rumahnya.

"Untuk pembuat pesan singkat pertama kali terus dilakukan penyelidikan guna dilakukan penangkapan," ujar Husein, Selasa (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Husein menuturkan satu orang juga berhasil ditangkap atas dugaan penembakan di kerusuhan Aceh Singkil. Tersangka H berhasil ditangkap di Pakpak Barat, Sumatera Utara, pada Sabtu (17/10) pukul 03.00 WIB. Oleh karena itu, hingga saat ini sebanyak tujuh orang masih dalam daftar pencarian orang.

Kepala Divisi Humas Polda Aceh AKBP Saladin menyebutkan saat ini barang bukti yang berhasil diamankan adalah enam botol bom molotov, satu korek api gas, satu senjata tajam model tongkat, lima parang, satu pisau belati, satu buah palu, satu buah kapak, satu pucuk airsoft guns 5,5 mm, satu proyektil peluru dari tubuh korban.

Selain itu, Saladin mengungkapkan jajarannya juga berhasil mengamankan 40 bambu runcing, satu buah drum 200 liter bekas air cabai, satu unit mesin penyemprot air, satu buah selang air dengan panjang 45 meter, dua buah kepala selang penyemprot dan dua unit kendaraan roda empat.

Hingga saat ini, ujar Saladin, sebanyak 1.357 personel keamanan masih dilibatkan di Aceh Singkil. Sebanyak 792 personel berasal dari kepolisian dan 565 personel dari TNI.

Kerusuhan itu terjadi pada Selasa (13/10) di Aceh Singkil, Aceh. Peristiwa yang menewaskan satu orang itu diduga berawal dari permasalahan antara dua kelompok masyarakat soal 21 gereja yang tidak berizin.

Sebenarnya, kedua kelompok dan pemerintah daerah setempat sudah sepakat akan menertibkan bangunan-bangunan itu. Namun, kelompok lain justru tidak sabar dan melakukan pembakaran.

Menanggapi itu, Husein mengatakan ke depannya pihak kepolisian akan meminta kepada provinsi dalam pengurusan izin gereja. "Kami ajukan ke provinsi untuk dibantu. Agar diurus izin dulu baru dibangun," tutur Husein. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER