Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun situasi di Aceh Singkil, Aceh, berangsur normal dan sekitar 3.700 pengungsi kembali pada Jumat (16/10), sebanyak 800 personel TNI dan Polri masih bersiaga menjaga keamanan.
"Situasi sudah normal, tapi masih dijaga 800 TNI dan Polri. Kami masih akan terus melihat perkembangan," ujar Kapolres Aceh Singkil, AKBP Budi Samekto, kepada CNN Indonesia, Sabtu (17/10).
Budi mengatakan, personel keamanan akan dikurangi secara bertahap jika situasi dinilai sudah benar-benar aman. "Nanti akan kami lihat setelah ada pembicaraan-pembicaraan antar-pemuka agama. Doakan saja semuanya lancar," kata Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi, sebenarnya sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Ia mengatakan bahwa proses pemulangan pengungsi juga berjalan lancar.
"Tadi malam semua pengungsi sudah dipulangkan dengan bus. Ada 11 bus, tapi karena kurang jadi ditambah beberapa bus TNI dan pabrik," katanya.
Selama empat hari sudah ribuan warga Singkil mengungsi ke Sumatera Utara, terhitung sejak 13 Oktober 2015 pukul 16.00, setelah kerusuhan terjadi.
Awalnya, mereka ditempatkan di empat titik, termasuk di Desa Saragih. Namun, karena kondisi dan situasi dinilai tidak layak, sebagian besar pengungsi dipindahkan ke Desa Tuban Jahe yang akhirnya dijadikan posko utama.
Pada Jumat (16/10), Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keamanan di Kabupaten Aceh Singkil sudah kondusif dan terkendali. Ia mengimbau agar warga yang mengungsi untuk bisa segera kembali.
"Ya, kondusif. Polisi dan TNI mampu kendalikan keadaan dengan baik. Semua terkendali semakin baik," ucap Luhut di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta.
(ded/ded)