Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Hanura menyatakan siap mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya penegakan hukum. Partai ini siap memecat anggotanya jika terbukti terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK malam ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Nurdin Tampubolon, ditemui di DPR Selasa (20/10) malam.
“Dengan OTT itu, kami mendukung proses hukum yang berlaku. Kalau memang anggota kami ini juga melakukan kesalahan, katakanlah korupsi atau menerima sesuatu, hukumlah jadi panglima. Kami akan dukung KPK melaksanakan tugas mereka,” kata Nurdin.
Sementara itu, ketika ditanyai mengenai adanya informasi anggota dewan dari fraksi Hanura yang terkena OTT, Nurdin mengatakan partainya kini tengah berusaha menghubungi KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sekarang hubungi KPK sejauh mana anggota mereka dari fraksi Hanura berinisial DYL terlibat dalam operasi tangkap tangan tersebut,” ujarnya.
Selain menghubungi KPK, Nurdin juga telah menyampaian kepada Ketua Umum Partai Hanura namun hingga kini masih belum mendapatan tanggapan apapun.
Lebih jauh, Nurdin menegaskan setiap anggota Hanura yang terjaring OTT KPK, sesuai dengan bukti jelas, mesti mengundurkan diri dari partai dan keanggotaan.
“Siapa yang telah terbukti dan sudah terkena tangkap tangan, harus mengundurkan diri dari partai dan dari anggota DPR,” katanya.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji membenarkan telah melakukan OTT terhadap sejumlah anggota DPR Komisi Energi pada malam ini.
"Memang benar ada OTT (Operasi Tangkap Tangan) dan telah diamankan sekitar 6 hingga 7 orang yang diduga melibatkan anggota DPR RI. Sekarang dalam proses pemeriksaan sesuai aturan hukum 1x24 jam di KPK," kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji, ketika dikonfirmasi CNN Indonesia.
Hingga saat ini, tim tengah mendalami motif penerimaan duit tersebut. Penyidik juga tengah mengidentifikasi pemberi uang.
(utd)