Jakarta, CNN Indonesia -- Kuasa hukum tersangka kasus pembunuhan Angeline, Hotman Paris Hutapea, mengatakan tidak membuat persiapan khusus jelang sidang perdana kliennya, Agustinus Tai Hamdamai, yang bakal digelar di Kejaksaan Negeri Denpasar, besok, Kamis (22/10).
Rencananya, pagi ini, sekitar pukul 10.00 WITA, Hotman akan mendatangi Agus di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Badung, Bali. "Jam 10.00 besok (hari ini) pagi sepertinya saya sudah sampai dan langsung ke Kerobokan," kata Hotman kepada CNN Indonesia, Selasa (20/10) malam.
Pengacara yang dikenal dengan penampilan eksentriknya itu menegaskan siap berhadapan dengan kuasa hukum Margriet Megawe, ibu angkat Angeline, di persidangan. Berkukuh menyebut Agus tak bersalah, Hotman pun menyebut hanya memiliki satu pertanyaan yang akan disampaikannya dalam persidangan besok.
"Tidak, saya tidak perlu persiapan apa-apa. Saya hanya punya satu pertanyaan untuk persidangan, apakah mungkin seorang pembantu bisa membunuh anak majikannya di kamar tidur majikannya, tanpa diketahui majikannya?" ujarnya.
Pada pemeriksaan awal, salah satu kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing, sempat membeberkan kesaksian yang diungkapkan oleh kliennya itu. Dalam pengakuannya, Agus mengatakan telah diarahkan oleh Margriet setelah dia menemukan Angeline tergeletak di kamar dalam keadaan sekarat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Agus diperintahkan Margriet untuk mengambil tali hijau dari kamarnya. Tali itu lantas dipotong, dan sisanya masih banyak. Tali disambung dengan tali cokelat, kemudian ditaruh di leher korban,” ujar Haposan pada akhir Juni lalu.
Masih melalui cerita Agus, kala itu Margriet dikatakan telah meminta Agus untuk membuka baju. "Agus bertanya, ‘Untuk apa?’ Dijawab Margriet, ‘Kamu perkosa dia.’ Agus tak mau. Lalu dia disuruh menaruh baju dan celananya di tubuh korban untuk bersama-sama dibungkus seprai,” kata Haposan.
Saat itu, Margriet dikatakan juga sempat melontarkan ancaman kepada Agus. "Kalau ketahuan polisi dan ditangkap, bilang kamu yang membunuh. Kalau bawa-bawa nama saya, kamu akan mati dan dihabisi di Bali oleh orang-orang saya," ujar Haposan mengulang cerita Agus soal ucapan Margriet.
(pit)