PBNU: Hari Santri, Pembaruan Perjuangan Leluhur

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 13:41 WIB
Ribuan santri memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka menyambut kirab atau pawai Hari Santri Nasional yang akan ditetapkan pada hari ini.
PBNU memperingati Hari Santri Nasional dengan tajuk Pembaruan Perjuangan Leluhur di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan santri memadati pelataran Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka menyambut kirab atau pawai Hari Santri Nasional yang akan ditetapkan pada hari ini, Kamis (22/10). Kirab diakhiri dengan pengibaran sangsaka Merah Putih dan bendera Nahdlatul Ulama.

Bendera merah putih dikibarkan di depan patung Presiden Soekarno oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Di sisi lain, Bendera Nahdlatul Ulama dikibarkan di depan patung Moh Hatta oleh Ketua Rais Aam Syuriah Ma'ruf Amin.

Kirab Hari Santri Nasional dimulai dari Tugu Pahlawan, Surabaya, hingga Tugu Proklamasi, Jakarta. Kirab tersebut dimulai sejak 18 Oktober lalu.
Ma'ruf Amin mengatakan Hari Santri ditetapkan pada 22 Oktober lantaran pada tanggal yang sama 1945 keluar fatwa dari pemimpin NU KH Hasyim Asy'ari yang kemudian disusul dengan lahirnya resolusi jihad untuk melawan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi santri membela tanah air itu sudah ditanamkan sejak kecil. Ketika negara mengalami tantangan dalam bahaya, maka santri tidak lagi memperhitungkan hidup atau mati. Itu semangat jihad hasil dari resolusi jihad," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan di acara tersebut.

Dia menjelaskan pengertian jihad ada dua, yaitu perang dan perbaikan. Sebagai organisasi Islam, lanjut Ma'ruf, NU adalah gerakan ulama untuk melakukan perbaikan umat. "Itu adalah bagian dari jihad yang harus terus dilakukan," katanya.
Ketua PBNU Said Aqil Siradj menyebut definisi santri bukan semata murid yang menimba ilmu di pesantren. "Santri itu orang Islam yang beriman kepada Allah dan berakhal mulia, mempunyai semangat membela Islam dan tanah air," kata Said Aqil.

"Hari Santri, mari sambut dengan kebanggaan dan bersyukur kepada Allah agar memperbaharui semangat juang leluhur kita," kata Said Aqil.

Sementara Gatot mengatakan bahwa Jenderal Sudirman adalah seorang santri dan guru agama yang disegani. Dia menyinggung rentetan sejarah mulai proklamasi kemerdekaan, lahirnya TNI, dikeluarkannya resolusi jihad, hingga perlawanan 10 November 1945.
Bagi Gatot, berperang melawan penjajah merupakan fardu ain yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam. "Tanpa resolusi jihad maka tidak ada perlawanan yang heroik," katanya.

Pada kesempatan itu, Zawawi imron penyair yang dikenal dengan julukan "Celurit Emas" ikut membacakan puisi berjudul "Api Resolusi Jihad" yang dia karang pada dua tahun lalu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER