Menkes Nyatakan Darurat Kesehatan akibat Asap

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 16:57 WIB
Status darurat kesehatan ditetapkan ketika pemerintah daerah menyatakan sudah tidak sanggup mengatasi masalah sendiri.
Branch Head Garuda Food Group Palembang Edi Lukman (kanan) bersama relawan SuperO2 dari Mapala WARIS FKIP Unsri membagikan masker dan minuman SuperO2 kepada sejumlah mahasiswa/mahasiswi di Palembang, Sumsel, Senin (12/10). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan saat ini telah terjadi situasi darurat kesehatan lantaran asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Darurat kesehatan, iya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dari data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang telah kami terima, bagi kami sekarang telah terjadi darurat kesehatan. Kami minta gubernur tanggap darurat supaya pemerintah pusat bisa bantu," kata Nila saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/10).

Nila mengatakan status darurat kesehatan ditetapkan ketika pemerintah daerah menyatakan sudah tidak sanggup mengatasi masalah sendiri. Saat itulah, pemerintah pusat wajib mengulurkan bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ISPU sudah di atas 400, tidak boleh beraktivitas di luar rumah. Di rumah, ventilasi lebih baik ditutup dengan kain basah agar partikel beracun tidak masuk," kata Nila.

Khusus bayi, Nila mengatakan ketika ISPU telah berada di atas angka 50, sangat dilarang keras membawa bayi ke luar rumah. Nila mengatakan bayi sebaiknya dievakuasi ke tempat penampungan yang dibuat oleh pemerintah daerah secara cepat.

"ISPU di atas 200 juga tidak sehat bagi anak di bawah 12 tahun, ibu hamil, orang lanjut usia, dan orang yang punya penyakit kronis," katanya.

Untuk mengatasi kondisi darurat kesehatan ini, Nila mengatakan telah membagikan 33,8 ton alat medis, seperti obat, masker, oksigen, dan sumber daya kesehatan lainnya.

Semua itu, kata Nila, menggunakan dana operasional Kemenkes. Selain itu, sejumlah alat kesehatan diambil dari cadangan Kemenkes.

"Kami akan distribusikan kembali 125 ribu masker per kabupaten/kota, di mana ada 97 kabupaten/kota yang akan mendapatkannya. Makanan juga akan ditambah sebanyak 11 ton," katanya.

Selain itu, Nila mengatakan akan membagikan penjernih air dan penjernih udara ke masing-masing daerah. Begitu pula dengan oksigen.

Per kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah titik api di seluruh Indonesia meningkat drastis menjadi 3.226 titik, dengan sebaran meluas hingga Papua. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER