Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bocah berinisal AAP (12) ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tenjo milik Perhutani yang terletak di kawasan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/10) lalu. Bocah tersebut diduga tewas setelah mengalami kekerasan fisik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan sampai saat ini polisi masih mendalami kasus pembunuhan tersebut.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman. Ketika pertama kali ditemukan, ada luka pada bagian kepala korban. Kami belum tahu penyebab luka tersebut," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/10).
Iqbal menuturkan proses penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat bocah tersebut dilakukan oleh Polres Bogor dan Polda Metro Jaya. Pasalnya, korban AAP merupakan warga Jakarta.
Iqbal menjelaskan korban AAP tinggal di RT 4/RW 7 Karet Tengsin, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dan merupakan seorang pelajar kelas 1 di MTS Al Mubarok yang berlokasi tidak jauh dari kediamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan ada dugaan bahwa AAP tidak dibunuh di lokasi penemuan. Hal tersebut mengingat tempat tinggal dan sekolah korban yang berada di wilayah Jakarta.
"Kami menduga korban tidak dibunuh di lokasi penemuan. Namun kami menduga ada tindak kekerasan yang mengakibatkan kematian," ujar Iqbal.
Sementara itu, Iqbal menyampaikan Direktorat Reserse Kriminal Umum telah mengambil langkah dengan melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban. Infomasi sementara, kata Iqbal, korban terbiasa bermain hingga larut malam usai bersekolah.
"Kami sudah periksa ibunya. Diketahui bahwa korban sering main hingga malam. Namun karena ibunya masih terkejut, pemeriksaan kami lanjutkan hari ini," ujarnya.
Hingga kini, Iqbal menyatakan polisi masih menunggu hasil visum terhadap mayat bocah tersebut untuk mengatahui penyebab kematian. Pasalnya, sampai saat ini belum ada keterangan saksi dan barang bukti yang mampu membantu proses penyelidikan.
(utd)