Jakarta, CNN Indonesia -- Leopard Wisnu Kumala (29), tersangka peledakan bom di Mal Alam Sutera, Tangerang, sempat akan mengurungkan niatnya ketika akan menaruh bom di sebuah rak berisi baygon di Food Hall Mal Alam Sutera, Tangerang, Juli lalu.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dari rekaman CCTV, Leopard terlihat mondar-mandir di area yang terdapat baygon untuk memastikan aksinya tidak diketahui oleh orang lain.
Namun, saat hendak menaruh bom tersebut, seorang pengunjung wanita tiba-tiba muncul untuk melihat barang yang berada di dekat rak berisikan baygon tersebut.
Tito menuturkan Leopard yang terlihat panik ketika melihat perempuan tersebut langsung pergi ke luar Food Hall. "Tadinya akan menaruh bom, tapi batal ketika melihat perempuan itu," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai beberapa menit keluar, Leopard kembali ke Food Hall dan memastikan bahwa pengunjung perempuan tersebut telah tiada serta langsung menaruh bom diantara tumpukan baygon yang tersusun dalam sebuah rak barang.
Sementara itu, ketika ditanya oleh Tito alasan lokasi penempatan bom di antara baygon, Leopard mengaku hal tersebut untuk menguatkan daya ledak dan efek yang ditimbulkan oleh ledakan bom tersebut. "Agar lebih dahsyat pak," ujar Leopard.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan bom yang ditaruh di sela-sela tumpukan baygon pada 6 Juli lalu, gagal meledak dan telah terdeteksi oleh pihak kepolisian. "Bom itu gagal meledak dan berhasil dijinakkan oleh polisi," ujar Krishna.
Krishna menjelaskan bila bom tersebut jadi meledak, bahan kimia yang terkandung dalam baygon akan menjadi racun dan daya ledak yang ditimbulkan dari bom tersebut akan menjadi lebih besar.
Sebelumnya, menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, polisi telah mendapatkan gambaran utuh mengenai latar belakang Leopard. “Pelaku sudah membuat lima bom, ada dua bom diledakan, dua bom gagal meledak, dan satu bom berhasil dijinakan,” ujar Krishna dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya hari ini, Kamis (29/10).
Bom yang disebut Krishna berhasil dijinakan adalah bom di Mal Alam Sutera sebelumnya yaitu 6 Juli 2015. Satu bom yang diletakan di mal yang sama bahkan pernah tak bisa meledak. Satu bom lain yang tidak meledak adalah di tong sampah, lagi-lagi di mal yang sama.