Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Umat Kristiani Indonesia menyatakan dukungan pada proses pemilihan kepala daerah serentak yang akan berlangsung 9 Desember mendatang. Forum yang beranggotakan delapan lembaga ini memandang Pilkada sebagai upaya memajukan demokrasi dan menjaga eksistensi kelangsungan bangsa.
Kepala Humas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Jerry Sumampouw memandang pentingnya keterlibatan kelompok agama dalam pemilu. Keterlibatan mereka bukan untuk politik praktis, tapi untuk menyatakan politik moral.
"Pemilu dibajak oleh para politikus yang mengabaikan moralitas, karena itu kompetisi pilkada menjadi ajang untuk semata-mata merebut kekuasaan," kata Jerry di Grha Oikoumene, Salemba, Jakarta kemarin.
Menurutnya, jika masyarakat punya kesadaran politik maka kemungkinan besar saat Pilkada akan terpilih pemimpin yang berkualitas. Sayangnya, saat ini masyarakat mudah dipengaruhi kepentingan elit politik untuk mengejar kekuasaan, seperti penggunaan politik uang dan memilih berdasarkan pragmatisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok agama menjadi penting terlibat untuk mengintervensi hal ini. Moralitas politik agama mau melawan pengaruh negatif yang selama ini sudah disebarkan oleh elit politik," kata Jerry.
Ketua Majelis Petimbangan Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia Nus Reimas mengatakan bahwa agama memiliki peran penting untuk meletakkan nilai dasar etika dan moral karakter bangsa. Jika peran agama tidak berfungsi, tambahnya, maka bangsa ini akan mengalami kemunduran moral.
Pembentukan karakter bangsa merupakan domainnya agama. Namun persoalannya, kata Reimas, saat ini agama terjebak dalam formalitas, tidak lagi menjalani fungsi dan perannya secara serius.
"Kita kadang terjebak dalam kepentingan. Agama dipakai oleh politisi untuk kepentingan politik. Yang kita mau supaya pemimpin agama manapun harus berdiri secara tepat untuk memberi pencerahan," katanya.
"Semua orang bisa berpolitik tapi moralnya harus jadi acuan," tegas Reimas.
Sekretaris Eksekutif Konferensi Wali Gereja Indonesia Romo Edy Purwanto berpendapat, ketegangan akan muncul saat Pilkada berlangsung. Namun dia berharap konflik bisa diminimalisir untuk menunjukkan kedewasaan politik masyarakat.
"Harapannya agar masyarakat menggunakan kesempatan untuk terlibat proses berdemokrasi dan menjaga diri supaya perhelatan politik ini menjadi perhelatan yang menunjukkan kedewasaan berdemokrasi di negara kita," kata Romo Edy.
Sementara pimpinan Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia Daniel Agung Samudra menyerukan agar seluruh umat kristiani mengedepankan kasih dan damai, serta tidak memaksakan kehendak demi calon pasangan yang didukung.
"Jangan sampai kita dimanfaatkan, tapi kita harus menjadi manfaat bagi masyarakat," katanya.
(sur)