Rumah Aktivis Dirusak Adik Tersangka Perkara Salim Kancil

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 16:05 WIB
Saat ini polisi melakukan pengamanan di rumah-rumah aktivis lainnya. Penjagaan untuk mencegah aksi serupa dari simpatisan tambang.
Sejumlah aktivis menggelar teaterikal saat aksi solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah seorang aktivis antitambang di Desa Selok Awar-Awar, Pasuruan, Jawa Timur, dirusak oleh adik tersangka penganiayaan dua aktivis lainnya, Tosan dan Salim Kancil.

"Karena dendam, tidak terima kakaknya dibegitukan (ditahan) akhirnya melempari rumah itu," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (2/11).

Pelaku penyerangan itu adalah IW, adik tersangka WID. Dia diduga kuat melempari rumah Abdul Hamid hingga jendelanya pecah pada Sabtu (31/10). Tak hanya itu, dia juga mengancam akan membunuh Hamid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini pelaku sudah tertangkap. Menurut Anton, saat ini petugas melakukan pengamanan di rumah-rumah aktivis lainnya. "Karena takut simpatisan tambang melakukan hal serupa."

Informasi terakhir, setidaknya sudah ada 37 tersangka yang berkasnya dilimpahkan ke jaksa penuntut umum terkait kasus penganiayaan Salim dan Tosan. Sementara itu, kini kepolisian masih menyelidiki keterlibatan pemerintah eksekutif dan legislatif setempat. (Baca: Pembunuhan Salim Kancil, Kapolsek dan Kapolres Ikut Diperiksa)

"Sedang didalami karena danya kecurigaan kan bupati ini mantan wakil bupati. Masak dia tidak tahu," kata Anton.

Sementara itu, pemerintah eksekutif diduga melakukan pembiaran atas pembukaan tambang ilegal di kawasan tersebut. 

Namun, kata Anton, kesimpulan keterlibatan pemerintah masih harus melihat fakta hukum yang ditemukan penyidik. "Ini sedang kami kaitkan, apakah ada keterlibatan atau tidak." (Baca: Komisi III Duga Pemda Terlibat di Pembunuhan Salim Kancil)

Tosan dan Salim dianiaya sekelompok orang tak lama setelah menggelar aksi damai menentang pembukaan tambang ilegal di dekat tempat tinggalnya. Akibatnya, Salim mesti rela kehilangan nyawa dan Tosan menderita luka berat.

Tosan kini sudah berangsur pulih dan berada di bawah perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Kepolisian pun menegaskan anggotanya akan terus meningkatkan penjagaan di kawasan tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER