Program Seribu Agen BIN Tak Terealisasi pada Pilkada 2015

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 16:58 WIB
Meski program seribu agen BIN urung terlaksana, Sutiyoso menegaskan lembaganya siap bertugas jelang penyelenggaraan pilkada serentak bulan depan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso. (Detik Foto/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso mengatakan program pengadaan seribu agen yang ia canangkan ketika dilantik Presiden Joko Widodo pertengahan tahun ini tak akan terealisasi hingga pemilihan kepala daerah secara serentak berlangsung 9 Desember mendatang.

Sutiyoso mengatakan, ketiadaan anggaran merupakan penyebab utama kegagalan tersebut. "Kami tidak bisa menggunakan anggaran tahun ini untuk program itu. Baru masuk anggaran tahun depan," ujarnya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/11).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, badan telik sandi mendapatkan alokasi anggaran yang sangat kecil setiap tahunnya. Akibatnya, ia memprediksi kekuatan BIN saat ini bahkan belum mencapai 50 persen dari standar kemampuan lembaga intelijen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutiyoso mengatakan, rekrutmen seribu agen yang ia wacanakan baru akan menambal kekurangan agen intelijen di dalam negeri. Ia mengaku harus menomorduakan persoalan jumlah anggota BIN di luar negeri yang masih minim.

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015, BIN mendapatkan anggaran sebesar sebesar Rp2,6 triliun. Sebelum DPR meloloskan rancangan keuangan negara tahun 2016, alokasi itu turun menjadi Rp1,59 triliun.

Jumlah itu ada di bawah harapan Sutiyoso. Kepada Komisi I DPR, ia pernah memohon angka Rp 3,7 triliun, yang menurutnya bukan nominal yang besar.

Meskipun program seribu agen urung terlaksana, Sutiyoso menegaskan lembaganya siap bertugas jelang penyelenggaraan pilkada serentak bulan depan.

"Kami punya BIN Daerah di semua wilayah. Kami memonitor perkembangan dari menit ke menit. Mana wilayah yang paling rawan, itu sudah kita monitor," ucapnya.

Pada 9 Desember mendatang, 269 kabupaten dan kota akan menggelar pilkada serentak. Tiga daerah tercatat hanya memiliki satu pasangan calon, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Sutiyoso memprediksi, kerawanan keamanan berada di tiga daerah itu. Ia juga menggarisbawahi daerah-daerah yang pasangan calon kepala daerahnya diduga mendapatkan dukungan palsu dari partai politik.

"Tapi sejauh ini masih oke. Saya berharap sampai hari H semua berjalan lancar," ungkapnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER