Tiga Hari Erupsi Barujari, Aktivitas Warga Mataram Normal

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 10:37 WIB
Belum adanya imbauan pemerintah menyebabkan warga beraktivitas tanpa masker. Padahal, BPBD Mataram telah mengatakan debu telah masuk ke kota tersebut.
Situasi Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pasca perpanjangan penutupan bandara akibat menyebarnya abu vulkanik letusan Gunung Barujari di Lombok. (CNN Indonesia/ Anggi Kusumadewi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga hari pascaerupsi Gunung Barujari, aktivitas warga Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berlangsung normal.

Menurut keterangan salah satu warga, Afrian Wahyudi, warga Mataram masih beraktivitas seperti biasa sebab belum ada imbauan dari pemerintah daerah setempat terkait imbauan dampak erupsi Gunung Barujari.
"Ini masih normal-normal saja. Warga berkeliling saja seperti hari biasanya, belum ada imbauan pemda," kata Afrian kepada CNN Indonesia, Kamis (5/11).

Lebih jauh, Afrian mengatakan hingga saat ini debu vulkanik imbas erupsi Gunung Barujari juga belum tampak tersebar di kota Mataram.
"Debu masih belum kelihatan makanya warga pada aktivitas biasa aja. Tidak ada yang pakai masker juga," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afrian mengatakan erupsi Gunung Barujari memang sudah pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, namun intensitas erupsi kali ini cukup besar, dengan dampak kepada penerbangan.

"Dulu udah ada tapi enggak sampai keekspos media," kata karyawan di sebuah perusahaan jasa konstruksi tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram H Supardi mengatkan abu vulkanik sudah masuk ke kota Mataram. Pihaknya lantas mengimbau masyarakat saat melakukan aktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker.

"Petugas kami akan menyampaikan informasi terhadap kondisi ini melalui mobil 'calling' yang dilengkapi dengan pengeras suara dengan berkeliling kota," katanya.

Supardi mengatakan, untuk dapat mengatasi masalah abu vulkanik yang sudah mulai masuk ke Kota Mataram, saat ini juga pihaknya menggelar rapat penanganan dengan para staf dan satuan kerja perangkat daerah terkait termasuk Dinas Kesehatan.

"Mengingat abu vulkanik ini sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi bagi penderita sesak nafas," ujarnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER