Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendengar hasil audit tim komisi antirasuah terkait program pendidikan keagamaan.
Lukman mengatakan, program ini dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia. Kementerian Agama, dikatakannya, ingin membangun sistem yang akuntabel dan transparan dalam pelaksanaan program tersebut.
Lukman datang bersama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin dan Inspektur Jenderal Mochmad Jasin. Lukman tiba menggunakan mobil Toyota Crown Royal Saloon hitam bernomor polisi B 1158 RFS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kami minta KPK membantu membangun sistem akuntabilitas pengawasan program terkait dengan pendidikan keagamaan. Siang ini KPK akan menyajikan paparan hasil kajian program tersebut," kata Lukman, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11).
Pihaknya telah meminta komisi antirasuah untuk mengevaluasi apakah ada kemungkinan tindak pidana yang terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Dalam melakukan kajian, KPK mengambil sampel pelaksanaan di beberapa wilayah dan mengevaluasinya.
"Tentu intinya kami ingin (evaluasi) praktek di lapangannya seperti apa. Mana bagian yang dirasa sudah baik dan perlu dipertahankan, serta mana bagian yang dinilai masih lemah, rawan praktek manipulatif, koruptif dan sebagainya," ujarnya.
Menurutnya, tim komisi antirasuah merupakan lembaga yang dapat melakukan antisipasi atau pencegahan korupsi. Alhasil, kementerian pun menggandeng KPK untuk mengevaluasi sejumlah program.
(meg)