Jakarta, CNN Indonesia -- Agustay Hamdamay (25), terdakwa kasus pembunuhan bocah cantik Angeline (8) sering mendengar korban menangis histeris setelah dimarahi ibu angkatnya Margrit Megawe.
Saat sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Edward Haris Sinaga di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jalan Sedap Malam, terdakwa juga melihat tubuh korban sering kebiruan atau lebam setelah dimarahi ibu angkatnya.
"Saya hanya mendengar ibu Margriet sering teriak-teriak saat marahi korban," ujar Agustay, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, alasan Margriet sering memarahi korban sering kali dikarenakan saat Angeline terlambat memberikan makan hewan peliharaan Margriet. Kemudian, jika ada salah satu ayam ada yang mati atau hilang Angeline pun terkena omelan Margriet.
"Selain Angeline yang dimarah, saat ayam Margriet hilang pun saya juga ikut dimarahi dia," ujarnya.
Selain itu, Angeline juga tidak diperkenankan masuk rumah oleh Margriet jika ayam peliharaannya mati. Anak kecil itu baru diizinkan masuk rumah sekira pukul 01.00 WITA.
"Saat satu minggu saya bekerja di sana, saya sering melihat Angeline diperlakukan seperti itu dan saya pernah meminta Margriet untuk tidak memperlakukan Angeline seperti itu, namun justru saya yang dimarahi Margriet," ujarnya.
Agus pun berharap, majelis hakim dapat memberikan keadilan kepada dirinya dan hukuman yang dijatuhkannya nanti akan sesuai dengan apa yang menjadi pertimbangan hakim.
Berdasarkan pantauan
Antara di TKP majelis hakim yang menyidangkan melihat posisi kamar milik terdakwa, Margriet. Kondisinya kini kumuh dan tidak terawat.
Kemudian, jarak antara kamar terdakwa dan saksi sangat berdekatan sehingga sangat jelas terdengar teriakan Margriet saat memarahi Angeline.
Setelah melakukan, pamantauan ke TKP terdakwa Agustay kemudian dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar.
(antara)