Polisi Ringkus Kelompok Penipu Pejabat

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 14:28 WIB
Tidak tanggung-tanggung, korban dari penipuan kelompok ini di antaranya Kepala Lembaga Sandi Negara, pejabat Kementerian, hingga beberapa Kapolres.
Direskrimum Polda Metro Jaya menangkap 16 pelaku penipuan terhadap pejabat. Penipuan diketahui dilakukan melakui pesan singkat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro mengungkap kasus tindak pidana penipuan melalui pesan singkat dengan sasaran korban para pejabat negara dan anggota kepolisian.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan polisi mengamankan 16 tersangka yang masih dirahasiakan namanya. Mereka ditangkap di beberapa kawasan berbeda.

"Ditangkap tadi malam di Bandung tiga tersangka. Kemudian berkembang 11 tersangka di daerah Cipanas. Lanjut ditangkap lagi tadi pagi di Cilincing dan Bekasi dua tersangka," ujar Krishna dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krishna menyampaikan, komplotan tersebut diketahui telah melakukan penipuan terhadap beberapa pejabat negara dan anggota polisi.

Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), pejabat Kementrian Perindustrian, pejabat Jasa Marga, pejabat Dinas Perhubungan dan pejabat Angkasa pura menjadi sederet korban mereka.

Tak hanya pejabat yang berada di Jakarta, beberapa korban lain dari daerah juga terkena aksi penipuan. Mereka di antaranya Kepala Polres Aceh Tamiang, Kapolres Konaweh, Pejabat Setingkat Bupati, Pejabat Dinas Kehutanan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Palu.

Lebih lanjut, Krishna menjelaskan komplotan tersebut dengan sengaja menyasar para pejabat untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.

Para pelaku, kata Krishna, menipu para korbannya dengan juga mengaku sebagai pejabat.

"Modusnya para tersangka lebih menargetkan kepada pejabat dengan mengaku sebagai pejabat," ujar Krishna.

Dia menyampaikan, selain menyasar para pejabat, komplotan tersebut juga menyasar para pejabat pemenang lelang yang dilakukan oleh Kabupaten atau Provinsi.

"Mereka juga mengaku sebagai pejabat yang menyasar kepada pemenang lelang dengan cara googling ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan mencari pemenang lelang di salah satu Dinas Kabupaten atau Propinsi," ujarnya.

Krishma mengatakan, setelah mendapatkan informasi lelang di LPSE, komplotan tersebut langsung menghubungi kontak 108 untuk menanyakan profil pemenang lelang tersebut.

Kemudian para pelaku meminta sejumlah biaya untuk melancarkan proyek lelang tersebut.

"Para tersangka bertindak sebagai pejabat dinas dan menghubungi para pemenang lelang dengan meminta biaya pemenang lelang," ujar Krishna.

Hingga kini, Krishna mengaku masih melakukan pengembangan dan melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka untuk keperluan penyelidikan. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER