Polisi Temukan Saksi Potensial Pembunuhan di Lahan Perhutani

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 13:52 WIB
Selain saksi, polisi juga mendapat petunjuk mengenai alasan pembuangan jenazah AAP di Lahan Perhutani.
Ilustrasi pembunuhan. (Thinkstock/fergregory)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan sudah ada saksi potensial dalam kematian bocah perempuan berinisal AAP (12).

AAP ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tenjo milik Perhutani yang terletak di kawasan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/10) lalu.

"Kami masih menyelidiki hasil uji DNA korban. Bila ada kecocokan dengan saksi potensial, kami akan lakukan upaya paksa," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/11). 
Krishna enggan menyampaikan berapa banyak saksi yang telah diperiksa sejak penyelidikan kematian bocah tersebut dilakukan. Namun, ia menegaskan polisi terus berupaya keras untuk mengungkap pembunuhan sadis tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Krishna mengatakan sejak beberapa hari terakhir penyidik Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Bogor telah melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan mayat. Hal tersebut dilakukan untuk mencari barang bukti sebagai bahan penyelidikan.

"Kami terus menarik penyelidikan dari lokasi penemuan dan kami juga menarik penyelidikan tempat asal korban tinggal," ujar Krishna.
Selain itu, kata Krishna, polisi memiliki atensi tinggi terhadap kasus yang melibatkan anak-anak. Ia menilai, pembunuhan dan peristiwa kekerasan terhadap anak-anak adalah kejahatan yang tidak bisa ditoleransi.

Krihsna juga mengatakan polisi sudah mendapat sedikit titik terang alasan pembuangan jenazah AAP di Jasinga.

"Kami sudah dapat progress kenapa Jasinga jadi lokasi pembuangan. Analisa yang kami bangun, ada keterkaitan. Nanti pada waktunya kami sampaikan," ujar Krishna.

Korban AAP merupakan warga di RT 4/RW 7 Karet Tengsin, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dan merupakan seorang pelajar kelas 1 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mubarok yang berlokasi tidak jauh dari kediamannya.

Selain mengalami kekerasan fisik, AAP juga diketahui mengalami kekerasan seksual. Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER