Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan penandatanganan nota kesepahaman subsidi sapi dengan Kementerian Pertanian dan lima provinsi tidak akan merugikan pihak swasta yang juga melakukan impor sapi.
Basuki mengungkapkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya tidak ingin ada pihak yang mengambil untung terlampau tinggi.
Langkah tersebut pun diakui Ahok, sapaan Basuki, sama dengan keinginan Presiden Indonesia Joko Widodo. Sebagai catatan, siang tadi Ahok berkunjung ke Istana Kepresidenan untuk membahas soal subsidi sapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi Presiden sederhana saja, yang penting adalah orang-orang tidak boleh memperoleh untung yang keterlaluan," kata Ahok di Kementerian Pertanian, Jumat (13/11).
Ahok menambahkan nota kesepahaman soal subsidi sapi tersebut juga bertugas untuk tetap menjaga angka inflasi. Sudah menjadi tugas presiden dan pejabat di bawahnya untuk menjaga hal itu, salah satunya adalah menjaga ketersediaan hewan potong.
Selain itu Ahok pun menekankan bagaimana hasil dari nota kesepahaman bisa dijadikan pembelajaran ke depan. Nantinya jika ada kesulitan dari pengimpor sapi bisa dilaporkan langsung kepada Jokowi.
"Banya pedagang atau pengimpor yang benar tapi dimanfaatkan dengan tidak benar oleh pedagang yang salah. Mereka mempermainkan dan semua kena getahnya," ujar Ahok.
Oleh sebab itulah nota kesepahaman dibuat, agar Pemprov DKI bisa mengerti soal bisnis pengadaan sapi tersebut. Namun Ahok menegaskan untuk bisa melakukan itu membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
Sebelumnya nota kesepahaman ditandatangani di gedung Kementerian Pertanian dan dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki, serta perwakilan Sekretaris Daerah dari Lampung dan Jawa Timur.
Ahok menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membeli sapi-sapi tersebut selama stok masih ada. Dia pun menekan bahwa program pemasokan sapi tersebut bukan untuk bersaing dengan perusahaan swasta yang juga menyalurkan sapi-sapi.
"Tujuan kami adalah membuat penuh kepala, perut, dan dompet, swasta juga sama jadi kami harus dukung," kata Ahok.
"Namun sekarang adalah bagaimana kita mau penetrasi pasar supaya tidak ada permainan atau penyalahgunaan."