Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Zulkifli Hasan, mengutuk keras serangan teroris yang terjadi di Paris, Perancis, Jumat malam (13/11). Zulkifli menyatakan serangan brutal itu sebagai tindakan biadab, dan dia menyatakan Indonesia ikut berduka.
"Ini adalah tragedi kemanusiaan. Tidak ada agama apapun yang mendukung tindakan biadab seperti ini," kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/11).
Zulkifli juga meminta agar serangan teror ini tidak dikaitkan dengan agama apapun. Karena menurutnya, semua agama mengutuk dan tidak membenarkan aksi kekerasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, Zulkifli bersyukur dengan kondisi demokrasi dan hubungan antaraumat beragama Indonesia yang semakin membaik. Namun ia meminta agar semua pihak juga tetap waspada dengan potensi kekerasan seperti yang terjadi di Tolikara, Papua.
"Namun demikian kita harus tetap waspada karena potensi kekerasan tetap ada seperti di Tolikara Papua," katanya.
Serupa, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Fadli Zon, dalam keterangannya juga mengecam serangan teror di Paris tersebut. Peristiwa itu menimbulkan duka dan keprihatinan mendalam bagi masyarakat di seluruh dunia.
"Teror di Paris adalah tindak kejahatan kemanusiaan yang brutal. Siapapun pelakunya sungguh biadab. Tak dibenarkan oleh agama dan kepercayaan manapun atas dalih apapun," kata Fadli.
Fadli mengatakan dengan serangan teror itu, tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan. Sebab, menurutnya, aksi teror dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja secara acak. Ia lantas meminta masyarakat agar tidak terhasut.
"Saya juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi, dan tetap menjaga situasi agar selalu kondusif."
Sebanyak lebih dari 120 orang tewas dalam aksi penyerangan di tiga lokasi di Paris, Jumat malam (13/11). Dalam tragedi itu, delapan pelaku penyerangan tewas, dan sisanya terus diburu oleh Interpol. ISIS mengklaim sebagai otak penyerangan brutal tersebut.
(obs)