Fahri Hamzah Sebut Ada Kerjasama Menteri Soal Transkrip Bocor

Rosmiyati Dewi Kandi & Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 13:22 WIB
Transkrip itu berasal dari rekaman percakapan dalam pertemuan pimpinan Freeport dengan Setya dan R di sebuah hotel di kawasan Pacific Place pada 8 Juni 2015.
Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kiri) berbincang bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri), Kepala Bapenas Sofyan Djalil (ketiga kiri) dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (kanan) saat meninjau tambang terbuka Grasberg saat melakukan kunjungan kerja di area PT Freeport Indonesia, Timika, Papua, Sabtu (19/9). (
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyebut, transkripsi percakapan yang bocor ke publik terkait PT Freeport Indonesia melibatkan seorang menteri di Kabinet Kerja. Fahri mempertanyakan motif rekaman yang dilakukan dalam percakapan tersebut.

"Yang jelas, saya agak kaget. Kok bisa ada perusahaan asing merekam seorang pimpinan lembaga negara di Indonesia, lalu dibocorkan jadi opini publik dan itu bekerja dama dengan seorang menteri," kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini, Selasa (17/11).

Transkripsi percakapan yang dimaksud yaitu bagian dari lampiran laporan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Senin (16/11). Sudirman kemarin melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya Freeport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pertemuan tadi, saya telah menjelaskan nama, waktu, tempat kejadian, dan pokok pembicaraan antara oknum anggota Dewan tersebut dengan pimpinan Freeport," kata Sudirman di Gedung DPR, Senin kemarin.

Dalam laporannya, Sudirman melampirkan transkripsi percakapan yang selanjutnya bocor ke publik.

Sudirman mengatakan, transkrip tersebut berasal dari rekaman percakapan dalam pertemuan pimpinan Freeport dengan Setya dan R di sebuah hotel di kawasan Pacific Place pada 8 Juni 2015. Pertemuan itu disebut yang ketiga kalinya, dan berlangsung selama dua jam mulai pukul 14.00 WIB-16.00 WIB.

Fahri mempertanyakan motif rekaman yang dilakukan dalam percakapan tersebut. Apalagi percakapan dilakukan di luar kantor Freeport Indonesia dan di luar Gedung DPR.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menegaskan, transkripsi tidak bisa dijadikan dasar bukti. Perlu diketahui siapa yang merekam percakapan tersebut karena Setya mengaku tidak merekam.

Freeport Sering Minta Bertemu

Fahri menuturkan, sejak dirinya menjabat pimpinan DPR, perusahaan Amerika Serikat yang mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia di Papua itu sering meminta bertemu pimpinan parlemen. Namun hingga kini dia belum pernah bertemu.

"Mereka itu terus yang mengejar-ngejar. Bahkan saya mendengar banyak orang yang mengontak minta jalur ketemu, terkait perpanjangan. Jadi dugaan saya yang aktif memang Freeport," ujar Fahri.

Fahri menduga, kebocoran transkripsi percakapan yang menyeret-nyeret nama Setya Novanto tersebut sebagai bentuk serangan kepada pimpinan parlemen karena tidak menginginkan perpanjangan kontrak Freeport. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER