Jakarta, CNN Indonesia -- Dua petisi online yang meminta Ketua DPR Setya Novanto dicopot dari jabatannya dibuat di laman Change.org. Dibuat sejak kemarin, dukungan terhadap dua petisi ini terus diberikan.
Petisi pertama diberi judul "Pecat Ketua DPR Setya Novanto yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres JK". Petisi ini dibuat oleh A Setiawan Abadi.
Hingga pukul 09.30 WIB, petisi ini sudah didukung lebih dari 1.000 dukungan.
Sementara petisi lain di laman yang sama diberi judul "Turunkan Setya Novanto dari Ketua dan Pecat dari DPR RI, Rakyat NTT harus Cabut Mandat!!!!".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petisi ini dibuat oleh Elkana Goro Leba kemarin. Untuk jumlah pendukung petisi ini hingga pukul 09.15 sebanyak 372 pendukung.
Petisi digalang terkait dengan laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Ia melaporkan politikus yang diduga Setya Novanto ke MKD terkait lobi PT Freeport Indonesia.
Lobi terkait perpanjangan kontrak karya pada perusahaan tambang emas di Papua itu. Politikus itu disebutkan meminta imbalan saham 20 persen yang diklaim diperuntukan bagi Presiden Joko Widodo 11 persen dan Wakil Presiden Jusuf Kalla 9 persen.
Ia juga meminta bagian saham 49 persen saham perusahaan pembangkit listrik di Papua.
Desakan agar Setya selaku orang yang diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden, segera meletakan jabatannya datang dari sejumlah pihak. Misalnya dari politikus Gerindra Desmond J Mahesa yang menilai Setya akan lebih terhormat jika mengundurkan diri. Bahkan Sekretaris Fraksi Golkar di DPR sekaligus Bendahara Umum partai asal Setya, Bambang Soesatyo, berharap Setya meminta maaf.
Sementara MKD mengatakan akan segera memroses laporan Sudirman Said tersebut. Sanksi yang bisa dijatuhkan kepada Setya jika terbukti bersalah adalah pencopotan dari jabatanya.
Namun tidak menuntup kemungkinan jika pelanggaran yang dilakukan Setya dinilai sangat berat, bisa berujung pada pemberhentian dirinya sebagai anggota DPR.
(sur)