Ahok Tantang BPK Buka Rekaman Pemeriksaan

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 11:24 WIB
Tak mau membocorkan pemeriksaan, Gubernur DKI Jakarta itu pun pertanyakan keberanian BPK untuk membuka pertanyaa-pertanyaan pada saat dia diperiksa.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjalan menuju Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (23/11). Ahok memenuhi panggilan BPK untuk diperiksa terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengungkapkan kekesalannya lantaran tidak diperbolehkan membawa staf untuk merekam pemeriksaan terhadap dirinya. Menurutnya BPK telah bersikap tendensius dengan enggan membuka pemeriksaan.

Kejadian itu pun membuat Ahok kemudian menantang BPK bersedia membuka hasil pemeriksaan dirinya. Menurutnya, pemeriksaan dapat diungkap karena hanya bersifat mengumpulkan data.

"Sekarang saya tantang BPK untuk buka ke publik jika memang menganggap ini suatu pengumpulan data dan mencari kebenaran," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menyebut akan membiarkan masyarakat untuk menentukan apakah tuduhan tendensius yang dilontarkan kepada dirinya benar atau tidak. Menurutnya masyarakat berhak mengetahui apa saja yang menjadi pertanyaan BPK dan bagaimana jawaban dari sang Gubernur.

"Apakah kalian menginginkan proses tanya-jawab dibuka agar masyarakat mengetahui pertanyaan yang dilontarkan tendensius atau tidak? Ini mereka tak mau," kata Ahok.

Menurut Ahok dirinya tidak bisa membuka apa yang menjadi isi dari pemeriksaan karena dia bisa saja dianggap membocorkan dokumen negara. Maka dari itu dia mendesak agar BPK yang membuka semuanya.

"Jika saya buka nanti saya dianggap membocorkan dan malah ditangkap" katanya.

"Maka dari itu saya bertanya apakah BPK berani membuka hasil kemarin, tak perlu jawabannya dan cukup pertanyaan saja."

Sebelumnya Ahok meminta maaf secara terbuka kepada Badan Pemeriksa Keuangan terkait upaya Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan merekam pemeriksaannya di kantor lembaga akuntan negara.

Ahok menuturkan, awalnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merekam pemeriksaannya oleh tim investigasi BPK karena khawatir hasil tanya-jawab itu akan diputarbalikkan.

"Terus terang, saya dipenuhi prasangka buruk kepada semua auditor. Bagi saya, Laporan Hasil Pemeriksaan yang dihasilkan BPK DKI Jakarta tendensius karena tidak memasukan beberapa hal sehingga ada misleading," ujarnya di Jakarta, Senin (23/11).

Ahok mengatakan, auditor-auditor BPK Pusat ternyata profesional dan tidak seperti apa yang ia bayangkan sebelumnya. Dia pun dapat menerima aturan, terperiksa harus menghadapi tim investigasi sendirian, tanpa asistensi dari staf. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER