Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo akan mengangkat isu kebakaran lahan gambut pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2015 di Paris, Prancis atau COP 21. Jokowi, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, selalu menekankan kebakaran lahan gambut sudah jadi persoalan global.
COP 21 di Paris merupakan kelanjutan dari beberapa acara penting lainnya seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G 20 dan, KTT APEC, dan KTT ASEAN.
"Dalam setiap pertemuan dengan pemimpin-pemimpin tinggi dunia, Presiden selalu menyampaikan posisi Indonesia berkaitan dengan kebakaran lahan gambut, karena kebakaran lahan gambut ini bukan hanya menjadi persoalan Indonesia, sekarang ini sudah menjadi persoalan dunia," kata Pram di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Pram memaparkan, Jokowi akan mempresentasikan bahwa lahan yang terbakar bukan bagian permukaan, melainkan bagian dalam gambut. Bahkan ada kasus api membakar sampai di kedalaman 30 meter.
Selain itu, kata Pram, Jokowi juga akan menyampaikan soal emisi karbon di mana Indonesia sepakat untuk menurunkan menjadi 29 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyampaikan, Indonesia mengharapkan dunia ikut memikirkan permasalahan kebakaran lahan gambut, alih-alih hanya menyalahkan dan menganggap Indonesia tidak bertindak apa-apa.
Dunia harus ikut memikirkan karena bersama Brazil, Indonesia kerap dianggap sebagai paru-paru dunia.
"Tetapi ketika ada proses kemarau panjang El Nino, Indonesia disalahkan, termasuk negara-negara tetangga yang sedang berupaya di dalam forum dunia untuk memojokkan Indonesia, mereka itu menikmati ketika jadi paru-paru dunia, mereka tidak bertanggungjawab ketika sedang kebakaran gambutnya," kata Pram.
Jokowi akan didampingi oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar saat menyampaikan posisi Indonesia dalam forum COP 21 pada akhir November nanti.
(sur)