Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dituding Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan alat
Uninterruptable Power Supply (UPS) anggaran 2014. Ahok, sapaan Basuki, menanggapi tudingan tersebut dengan santai.
Menurut Ahok, urusan apakah dia benar terlibat atau tidak dalam kasus UPS tergantung pada pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan. Jika memang dia benar-benar dianggap terlibat maka dia merasa sebentar lagi akan dipanggil untuk diperiksa.
"Jika saya memang bertanggung jawab pasti nanti dalam proses investigasi saya akan dipanggil," kata Ahok saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengungkapkan, dia menyerahkan kasus tersebut pada Badan Reserse Kriminal Polri. Jika dia tak dipanggil untuk diperiksa berarti keterangan yang pernah dia berikan sudah cukup.
Terkait tudingan Lulung, sapaan Lunggana, yang menganggap Ahok pantas menjadi tersangka kasus UPS, sang gubernur mempersilakan siapapun untuk optimis seperti itu. "Kita mana tahu kan, bisa saja. Kan itu dia optimis," kata Ahok.
Setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Lulung tampak puas dengan pertanyaan penyidik. Lulung yakin bahwa Ahok akan dijadikan tersangka kasus proyek pengadaan UPS atau alat catu daya listrik di beberapa sekolah di Jakarta.
"Pak Gubernur sudah dapat diduga menjadi tersangka dalam kasus UPS," kata Lulung.
Lulung mengaku diperiksa penyidik selama setengah jam. Ada enam pertanyaan yang ditujukan kepadanya, termasuk soal lelang UPS yang dilakukan pemerintah daerah.
"Hari ini semakin terang benderang karena pertanyaannya itu sangat substansi yang menyatakan apakah boleh UPS itu dilelang oleh pemerintah daerah," ujar Lulung.
(rdk)