Pemkot Bekasi Minta Empat Butir Perjanjian Soal Sampah Diubah

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 25 Nov 2015 17:34 WIB
Pemerintah Kota Bekasi akan menyediakan rute tambahan untuk bisa dilewati truk-truk sampah dari Jakarta.
Sopir pengangkut sampah beristirahat ketika belasan truk dan gerobak pengangkut sampah mengantre di lokasi Tempat Pembuangan Sampah sementara di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu, 4 November 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan ada empat hal utama yang ingin diubah dalam perjanjian pengolahan sampah antara DKI Jakarta dan Kota Bekasi.

Perubahan pertama yang inginkan Rahmat adalah terkait dengan jam operasional truk-truk pembawa sampah. Setelah sebelumnya truk hanya boleh membawa sampah ke Bantar Gebang pada rentang pukul 21.00 hingga 05.00 WIB, sekarang mereka memperbolehkan truk membawa sampah selama 24 jam.

"Tentunya karena kita semua memiliki kepentingan nasional yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Jadi 24 jam ya," kata Rahmat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan kedua adalah soal rute yang dilalui oleh truk-truk tersebut. Rahmat mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan rute tambahan untuk bisa dilewati truk-truk tersebut.

Namun begitu, untuk mengadakan rute tersebut Pemerintah Kota Bekasi harus menjalin sinergitas dengan Pemerintah Provinsi DKI.

"Nanti ada rute tambahan tapi belum bisa saya beritahu, yang pasti lewat tol karena utamanya di Bekasi Barat," ujarnya.

Poin ketiga yang ingin diganti adalah perihal adanya kewajiban DKI yang selama ini kurang terselesaikan. Kewajiban yang dimaksud berkisar pada aspek kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Sayangnya untuk satu poin lagi Rahmat enggan membocorkannya. Dia berkilah jika dibocorkan di depan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maka tidak perlu ada pembahasan lanjutan.

"Jadi hanya empat saja, sisanya nanti ya masih dirahasiakan," kata Rahmat.

Dalam pertemuan singkat antara Ahok dan Rahmat Effendi, sang gubernur menghendaki seandainya mau ada perubahan kesepakatan perjanjian atau biasa disebut adendum pihaknya tidak masalah jika adendum benar-benar dilakukan.

Ahok hanya berpesan bahwa dia akan setuju selama adendum bertujuan untuk menjadikan pengelolaan sampah lebih baik.

"Harus diakui bahwa pengolahan di sana tidak memenuhi kriteria standar, jadi adendum tak masalah," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11). (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER