Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengungkapkan jika aparat keamanan tidak perlu menanggapi berlebihan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh 1 Desember pekan depan. Menurutnya, hal itu harus dilakukan oleh negara untuk memastikan jika negara tidak mengakui keberadaan OPM.
"Ini setiap tahun berulang. Jangan dibesar-besarkan mempersiapkan pasukan untuk ultah OPM. Sudah jelas OPM itu jangan sampai bertumbuh kembang," kata Hasanuddin kepada CNN Indonesia, Kamis (26/11).
Apa yang perlu dilakukan, kata politis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini adalah merangkul kelompok OPM dan menggalang komunikasi yang baik agar tidak lagi bermunculan anggota OPM baru. Masalah Papua pun, kata Hasanuddin tidak hanya berhenti di masalah OPM semata.
"Masalah di Papua itu banyak sekali, OPM hanya sedikit saja. Pemerintah seharusnya sudah bekerja sebagaimana mestinya, selesaikan masalah Papua secara komprehensif, bukan kasus per kasus."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Hasanuddin pun yakin pihak intelijen pemerintah telah mempersiapkan segala kemungkinan dan memiliki prediksi juga skala pengamanan jelang ulang tahun organiasi yang berbendera bintang kejora tersebut.
"Kalau ini dibesar-besarkan, OPM akan makin besar. Untuk apa siapkan pasukan besar-besaran, karena OPM itu sudah tidak ada lagi."
Hari ini, aparat kepolisian Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menyatakan akan mengedepankan pendekatan persuasif dan komunikasi menyikapi adanya kemungkinan aksi massa saat peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka 1 Desember 2015.
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mudjiharso di Timika, Kamis (26/11), mengatakan untuk mengantisipasi kemungkinan itu maka sebanyak 620 personel TNI dan Polri telah disiagakan di Timika.
Bahkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Mimika sudah beberapa kali menggelar pertemuan untuk membicarakan berbagai hal menyangkut rencana pengamanan jelang 1 Desember.
"Kami sudah melakukan antisipasi pengamanan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh massa pada 1 Desember," katanya.
Yustanto berharap aksi yang dilakukan tidak anarkis dan pihaknya terus membangun pendekatan persuasif dan komunikasi.
Menurut dia, hingga kini situasi kamtibmas di wilayah Kabupaten Mimika masih aman terkendali.
Polisi mengimbau warga di wilayah itu agar bersama-sama membangun dan menciptakan situasi yang aman agar semua orang bisa beraktivitas normal, tanpa rasa takut dan khawatir dengan berbagai isu.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo mengatakan situasi keamanan di wilayah Mimika pada umumnya kondusif.
(pit)