Polisi: Pedangdut Annisa Bahar Korban Penipuan Sandy Tumiwa

Antara & Suriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2015 14:49 WIB
Annisa Bahar menyetor dana Rp60 juta kepada Sandy Tumiwa, namun ia sudah membawa beberapa pemodal yang sudah menyetor hingga Rp2 miliar.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menyebut penyanyi dangdut Annisa Bahar merupakan salah satu korban penipuan Sandy Tumiwa. Pemain sinetron yang kini diamankan polisi itu diduga menipu dengan modus investasi fiktif senilai Rp7 miliar.

"Annisa Bahar menjadi korban bersama beberapa sosialita," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Kamis (26/11). Selain Annisa, ada 24 korban lainnya. Bahkan korban menurut Khrisna bukan hanya dari kalangan artis.

Untuk Annisa sendiri, kata Krishna, mengalami kerugian sebesar Rp60 juta. Namun ia sempat membawa beberapa pemodal dengan uang yang sudah disetor mencapai Rp2 miliar.

Krishna menambahkan penyidik meringkus Sandy berdasarkan laporan polisi dari tiga korban penipuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandy bersama seorang teman perempuannya, Astriana alias Cici mendirikan PT CSM Bintang Indonesia. Polisi telah menelusuri status PT CSM Bintang Indonesia tidak terdaftar pada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan.

Keduanya sudah berstatus tersangka. Mereka menawarkan pemodal berinvestasi usaha batubara hingga terkumpul dana sebesar Rp7 miliar.

Sandy dan Cici menjanjikan investor mendapatkan keuntungan setiap bulan dengan nilai yang menggiurkan. Namun praktiknya uang investasi itu digunakan untuk jual beli saham sehingga mengalami kerugian.

Para investor sempat mengejar Sandy untuk menagih janji keuntungan selama tiga tahun namun mantan aktris Tessa Kaunang itu sulit ditemui.

Akhirnya, petugas Polda Metro Jaya meringkus Sandy di rumah kos di kawasan Palmerah Jakarta Barat tadi pagi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER