Jakarta, CNN Indonesia -- Kompolotan penipuan siber warga negara China diungkap Polda Metro Jaya. Dalam menjalankan aksinya, komplotan ini membidik para pejabat China dengan mengaku sebagai penegak hukum.
Kepala Unit III Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya Komisaris Dhany Aryanda mengatakan, komplotan ini beraksi dari sebuah ruko di Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
"Mereka menghubungi para pejabat di China dan mengaku sebagai pejabat, polisi atau kejaksaan. Kemudian mereka melakukan pemerasan terhadap para korbannya, tapi dari Indonesia," kata Dhany di ruko yang dijadikan markas komplotan ini, Jumat (27/11).
Setelah mendapat laporan dan bukti yang cukup, penggrebekan dilakukan sejak pagi tadi. Sebanyak 25 warga negara China diamankan, Mereka terdiri dari 18 pria dan 7 wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya berupa ratusan telepon kabel, paspor, telepon genggam, dokumen, laptop dan Voice Over Internet Protocol (VOIP).
Lebih lanjut, Dhany mengaku Kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap seluruh warga negara asing itu. Untuk mengembangkan kasus ini, petugas masih memburu orang yang membawa mereka masuk ke Indonesia.
"Kami akan bawa mereka ke Imigrasi untuk didata. Kami juga terkendala bahasa, karena mereka hanya bisa bahasa China," ujar Dhany.
Sebelumnya, penipuan siber juga pernah yang dilakukan warga negara China di Indonesia. Modus penipuannya pun terbilang sama. Selain itu, untuk mengelabui aksinya, para WNA tersebut menyewa tempat yang terbilang eksklusif dan sulit terpantau oleh polisi.
(sur)