Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik menilai keterangan nama-nama yang disebut dalam pusaran kasus lobi PT Freeport Indonesia oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto perlu dihadirkan dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Nama-nama yang banyak disebut, termasuk Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) memang lebih baik dihadirkan. Kalau Presiden (Joko Widodo) memang susah, tapi mungkin bisa dimintai keterangan lewat surat," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, di Jakarta, Minggu (29/11).
Selain itu, kata Ray, ada nama lain yang pantas dipanggil dalam sidang MKD, yakni Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, kata dia, keterangan Luhut dinilai sangat penting untuk memberi penjelasan atas sikapnya yang dinilai cenderung negatif. Sikap tersebut, kata Ray, mengundang pertanyaan publik yang mesti dijawab.
"Boleh jadi ada yang tidak terekam dalam peristiwa ini, bisa ditanya ke Luhut," kata Ray. "Penting mengundang Luhut sebagai saksi."
Untuk Setya sendiri, Ray menyarankan agar mengundurkan diri dari jabatannya, setidaknya selama 10 hari masa persidangan, jika tidak seterusnya.
Meski berharap Setya mundur secara permanen dari jabatan Ketua DPR, Ray tidak mau menggantung harapan terlalu tinggi. "Setya ini dibesarkan Orde Baru, kalau minta mundur rasanya tidak mungkin mau."
"Berbeda dengan Patrice Rio Capella yang politikus baru, semangat reformasinya lumayan tinggi sehingga mau mengundurkan diri," kata Ray.
(obs)