Dimarahi Ahok, PT TransJakarta Terpacu Perbaiki Kinerja

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 09:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta marah besar kepada Dirut TransJakarta pascakecelakaan TransJakarta dengan KRL. Kosasih mengaku akan menjadikan amarah itu cambukan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) memarahi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Antonius Kosasih (kedua kanan) akibat kecelakaan TransJakarta dengan KRL pada Sabtu pekan lalu. (AntaraFoto/ Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT TransJakarta ANS Kosasih mengatakan akan menjadikan amarah dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait tabrakan TransJakarta dengan KRL sebagai cambukan. Ia juga mengaku siap dipecat akibat kelalaian jajarannya tersebut. 

Menurut Kosasih, amarah dan sindiran yang keluar dari mulut sang gubernur akan dijadikan pemacu agar perusahaan yang ia pimpin bisa lebih baik bekerja. 

"Kami menerima semua masukan dan teguran sebagai acuan serta cambuk untuk bisa memberikan kinerja yang lebih baik lagi," kata Kosasih saat dihubungi, Selasa (1/12).
Kosasih menambahkan akan berusaha lebih baik untuk memuaskan seluruh pemegang saham, para pemangku jabatan, dan terutama masyarakat DKI Jakarta yang rutin menggunakan bus TransJakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan ancaman pemecatan yang dilontarkan Ahok kepada seluruh dewan direksi PT TransJakarta, Kosasih tampak sudah siap. Menurutnya jabatan adalah sebuah amanah yang tidak akan bertahan lama.

"Bagi kami jabatan adalah amanah yang kami junjung dengan penuh tanggung jawab dan kami laksanakan dengan profesional," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok menyerang Kosasih yang dianggap tidak melakukan apapun selama setahun ke belakang.

"Makanya saya katakan kamu (Kosasih) itu melakukan apa saja selama setahun," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/11).

Ahok sebenarnya menyayangkan sistem di PT TransJakarta yang membebankan seluruh pengadaan bus pada pihak operator. Hal tersebut mengakibatkan jika kontrak operator diputus maka nominal bus akan berkurang.

Padahal, kata Ahok, PT TransJakarta pun bisa melakukan apa yang dilakukan Damri selaku operator, yaitu meminjam uang ke bank untuk membeli bus.

"Damri itu berhutang ke bank dan ada jaminan dari kami berupa bayar rupiah per kilometer," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan terjadi antara bus TransJakarta dengan KRL pada Sabtu pekan lalu di perlintasan Green Garden, Jakarta Barat. Kosasih menjelaskan kecelakaan tersebut terjadi akibat sopir bus TransJakarta bermain telepon genggam yang menyebabkan bus melaju ke depan dan tersambar kereta api.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun terdapat korban luka pengendara motor yang terkena hempasan bus TransJakarta. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER