Ahok: Ada Salah Paham Soal Larangan Merokok di Mal

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 16:54 WIB
Pengelola pusat perbelanjaan menganggap seluruh area tak boleh untuk aktivitas merokok. Padahal aturan tersebut tidak melarang dalam cakupan sebesar itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbicara di sebuah forum di Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin meluruskan aturan yang dia pernah katakan ihwal pelarangan merokok di area pusat perbelanjaan. Menurutnya ada beberapa salah paham yang dialami oleh para pengelola pusat perbelanjaan terkait pelarangan tersebut.

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan pengelola pusat perbelanjaan menganggap seluruh area tidak boleh digunakan untuk aktivitas merokok. Padahal aturan tersebut tidaklah melarang dalam cakupan sebesar itu.

"Kafe-kafe yang menghadap keluar itu boleh, tapi mereka menganggap bahwa di lokasi itu juga tidak boleh (merokok)," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menambahkan dalam Peraturan Daerah larangan merokok tersebut dikatakan bahwa lokasi di bagian luar pusat perbelanjaan yang tidak boleh dijadikan area merokok adalah lobi tempat para pengunjung keluar masuk pusat perbelanjaan.

Jadi, lanjut Ahok, seandainya ada kafe yang bertempat di dekat lobi maka kafe tersebut tidak boleh dijadikan area bebas merokok.

"Misalnya tempat duduk yang digunakan untuk menurunkan pengunjung di lobi, itu tidak boleh merokok karena orang yang menunggu bisa terkena asap rokok," ujarnya.

"Banyak pengelola yang ketakutan seluruh wilayah tidak boleh dijadikan lokasi merokok, sampai-sampai kafe yang menghadap keluar juga tak boleh. Itu salah."

Berdasarkan data yang Ahok pegang, kadar pencemaran nikotin per meter kubik sudah naik hingga lima kali lipat. Hal tersebut menyebabkan banyak masyarakat yang harus merasakan sakit akibat menghirup asap rokok tersebut.

"Kerugian yang dialami bisa bernilai empat sampai lima kali dari jumlah bea cukai yang Indonesia terima," kata Ahok. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER