Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mempersoalkan keputusan Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto untuk mundur dari jabatannya.
"Oh ya sudah tidak apa-apa karena dia sudah mau pensiun juga," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12).
Namun begitu, Ahok tidak mau melepaskan Tri begitu saja. Menurut pria yang pernah menjadi anggota DPR RI tersebut Tri Djoko masih memiliki satu kewajiban sebelum diperbolehkan mundur dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia harus tetap mempertanggungjawabkan uang (anggaran) dong, mana bisa main kabur," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan pertanggungjawaban anggaran merupakan salah satu dari kewajiban Tri Djoko sebagai kepala dinas. Ditambah lagi batas proses pembukuan anggaran masih tanggal 15 Desember 2015.
Jadi, menurut Ahok, masih ada waktu untuk Tri Djoko melaksanakan kewajiban terakhirnya tersebut.
Selanjutnya Ahok menyatakan siap untuk mencari orang untuk mengganti Tri Djoko.
Ahok pun berencana untuk mencari sosok orang di luar Pekerjaan Umum (PU) yang nantinya akan mengganti posisi Tri Djoko.
"Saya sedang berpikir untuk memasukkan orang yang tidak memiliki hubungan apapun dengan PU. Ini sudah berganti beberapa kali," ujarnya.
Sebelumnya Tri Djoko masih malu-malu untuk mengakui kebenaran kabar tersebut.
Dihubungi Rabu pagi (2/12), Tri Djoko tidak membenarkan tapi juga tidak membantah kabar tersebut. Dia hanya menyebar tawa saat ditanya perihal kemunduran tersebut.
"Untuk sementara ini saya tidak mau berkomentar dulu. Namun pada dasarnya saya juga tidak menyangkal kabar itu," kata Tri Djoko.
Namun begitu, Tri Djoko menjelaskan bahwa kesehatan menjadi salah satu alasan dia memutuskan untuk mengundurkan diri. Dia mengakui akhir-akhir ini merasa sangat cepat merasa lelah saat melakukan aktivitas.
(obs)