Ahok Belum Punya Sosok Kuat untuk Antisipasi Banjir Jakarta

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 06:46 WIB
Setelah Tri Djoko Sri Margianto mundur dari jabatan Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, belum ada sosok lain yang dinilai Ahok pas untuk menggantikannya.
Ahok mengaku belum punya calon yang pas untuk jadi Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum punya sosok pas untuk dijadikan Kepala Dinas Tata Air. Beberapa kandidat yang dikantoginya untuk menggantikan Tri Djoko Sri Margianto ternyata belum memunuhi syarat.

Salah satu pejabat yang akan diplot jadi Kepala Dinas Tata Air adalah Wakil Kepala Dinas Kebersihan Ali Maulana.

"Saya sebenarnya naksir dengan yang dari kebersihan ya karena dulu orang tata air tidak beres dalam mengurusi sungai-sungai di Jakarta," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Namun sayangnya, keinginan Ahok memilih Ali harus terbentur status yang bersangkutan yang masih golongan 4A. Untuk menjadi pejabat provinsi Ahok, sapaan Basuki, mengatakan seorang pegawai negeri sipil harus memiliki golongan 4C dan itu aturan yang berlaku selama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalaupun ada toleransi, PNS tersebut harus berstatus satu strip di bawah ketentuan. Itu artinya jika dalam ketentuan adalah 4C maka status toleransinya adalah golongan 4B.

"Jadi tak bisa dia, baru tahun depan bolehnya. Maka dari itu saya sedang mencari orang lain," kata Ahok.

Untuk mengganti pilihannya dari Ali menjadi orang lain, Ahok sempat terpikir untuk memilih salah satu suku dinas yang ada di Dinas Tata Air. Namun keinginan tersebut urung dilakukan lantaran dia merasa para kepala sudin tak akan memiliki keberanian yang cukup.

Selain itu Ahok juga mengaku tak ingin Kepala Dinas Tata Air berasal dari satuan Pekerjaan Umum (PU).

"Orang-orang yang sebelumnya lolos dan masuk dalam stok tidak ada satupun yang memenuhi syarat," katanya.

Sebelumnya Tri Djoko Sri Margianto akhirnya membenarkan bahwa dirinya sudah mengajukan surat pengunduran dari jabatan yang sudah lima bulan ditempatinya tersebut. Keluarga menjadi alasan paling kuat mengapa dia memutuskan untuk mundur.

"Begitu saja, saya mau urus keluarga. Habis bagaimana lagi, jika saya mengurus istri muda nanti dimarahi istri saya," ujar Tri saat dihubungi. Ia mengaku sudah menyamapikan surat pengunduran diri sejak Selasa lalu.

Tri menjelaskan bahwa dalam mengambil keputusan mundur tersebut dia sama sekali tidak merasakan atau mendapatkan tekanan sama sekali dari pihak lain. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER